Gendam dengan Doa Batin, Getaran Energi & Mantra

1. Niat & Doa Batin (dibaca dalam hati sebelum mendekat atau menyentuh)

“Ya Allah, hamba mohon izin untuk menyalurkan ketenangan dan kebeningan hati kepada saudara hamba ini. Dengan izin-Mu, hamba cabut segala keluh kesah, dan hamba alirkan rasa syukur, sabar, dan damai ke dalam dirinya. Jadikan ia lebih bijaksana, tenang, dan ikhlas menerima hidup ini. Amin.”

“Dengan restu leluhur dan wali-wali-Mu yang mulia, hamba niat menyampaikan energi penyadaran, agar hatinya luruh dari keluhan dan kembali ke pusat keseimbangan.”


2. Sentuhan Energi (fisik atau jarak jauh)



Jika langsung: sentuh pundaknya dengan lembut.

Jika jarak jauh: arahkan tangan kanan ke arah orangnya, dengan jari terbuka, dan niat kuat menyalurkan energi.


Sambil menyalurkan, bisikkan dalam hati:


“Tenang… hening… terurai… luluh…”

“Segala yang berat, menguap… segala yang mengeluh, diam… berganti syukur yang dalam…”


Bayangkan aliran cahaya putih keemasan mengalir dari telapak tangan Anda ke tubuhnya, lalu ke jantung emosinya (dada kiri), lalu menyebar ke seluruh tubuhnya.



3. Mantra Gendam Penyadaran (dibaca pelan atau dalam hati sambil tatap mata atau pejamkan mata)



Mantra versi Jawa halus spiritual:

“Sira eling, sira sadar…

Rasa abot diganti ringan…

Keluhan sirna, syukur manjing…

Diri sengsara diganti waskita…

Atiku nglendahi atimu…

Tanpa paksaan, kersaning Gusti…”


Atau versi pendek kuat:

“Sa’kabut keluhan sirna. Sa’bekas nelongso ilang. Sa’getih eling.”


Lalu diam sejenak… biarkan energi bekerja. Kadang orang akan menghela napas panjang, menangis pelan, atau tampak bingung sejenak—itu tanda kesadaran bawah sadar mulai bereaksi.



4. Peneguhan Akhir (bisa disuarakan langsung atau cukup niatkan)



“Sekarang… kamu tak perlu banyak berkata-kata lagi…

Hatimu sudah tahu jalannya…

Dan mulai detik ini… kamu akan lebih diam, tapi dalam…

Lebih menerima… tapi tetap kuat…

Dan setiap kali ingin mengeluh… yang keluar justru rasa syukur dan kebijaksanaan…”




Skrip ini sangat ampuh bila dibacakan dalam suasana hening, disertai batin yang bersih, dan niat membantu yang tulus. Bila ingin versi Arab-Islamik, atau pendekatan lebih mistik Jawa (berunsur pusaka, khodam, atau zikir khusus), saya siap bantu. Mau dilanjut ke versi itu?


Komentar

Postingan Populer