Tentara Hukum Alam: Sang Pengingat Sunyi
Alam tidak berbicara dengan kata-kata, tetapi ia berbicara melalui aksi dan konsekuensi. Setiap sungai yang meluap, setiap angin yang mengamuk, dan setiap tanah longsor yang menelan jejak manusia adalah tentara hukum alam yang bergerak tanpa henti.
Mereka tidak mengenal ampun atau kebencian—mereka hanya menjalankan hukum sebab-akibat yang abadi. Ketika tangan manusia mengeruk kekayaan alam tanpa rasa hormat, ketika keserakahan menebang hutan, ketika polusi meracuni udara dan sungai, tentara ini bergerak. Mereka mengingatkan, mereka menegur, mereka menyeimbangkan dunia yang mulai goyah.
Bencana bukan sekadar peristiwa; ia adalah bahasa alam, cara bumi berkata: “Bangkitlah. Ingatlah tanggung jawabmu. Hentikan kehancuran.”
Dan di antara reruntuhan dan badai, masih ada harapan. Mereka yang mendengar bahasa alam, yang merawat bumi dengan hati dan tindakan, akan menemukan kedamaian. Alam tak pernah lupa, dan hukum alam tak pernah salah—ia hanya menegakkan keseimbangan dengan ketegasan yang tak terlihat, tetapi selalu terasa.
Hukum Alam adalah tentara sunyi, tapi setiap geraknya adalah panggilan untuk sadar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar