Jumat, 05 Desember 2025

Sebelum Musibah Turun, Ada Pilihan yang Bisa Kita Lakukan

 



Sebelum Musibah Turun, Ada Pilihan yang Bisa Kita Lakukan


Sebelum sebuah musibah datang, biasanya alam sudah berbisik.

Hati sudah memberi tanda.

Dan kehidupan memberi peringatan halus yang sering kita abaikan.


Kebanyakan musibah tidak muncul tiba-tiba.

Ia lahir dari rangkaian sebab—

sebab yang sering dimulai dari ketidakpedulian,

keserakahan,

atau kedzaliman kecil yang dianggap biasa.


Padahal, setiap kedzaliman—meski kecil—membuka pintu gelap.

Dan setiap kebaikan—meski sederhana—menutup pintu bencana.


Ada kekuatan besar dalam hidup yang bernama kesadaran.

Ketika seseorang hidup dengan sadar, ia mampu melihat:

mana ucapan yang menyakiti,

mana perbuatan yang merugikan,

mana tindakan yang merampas hak orang lain,

mana langkah yang—tanpa sengaja—mengundang balasan alam.


Dengan kesadaran, ia memilih menjauhi:


  • Kedzaliman pada hati sendiri (marah, iri, dendam).
  • Kedzaliman pada sesama (menyakiti, merugikan, merampas hak).
  • Kedzaliman pada alam (merusak, mengambil tanpa mengembalikan).
  • Kedzaliman pada waktu dan amanah (mengkhianati, menunda, mengabaikan).



Ketika seseorang menjaga dirinya dari kedzaliman, ia sedang menutup jalan musibah.

Karena di balik banyak bencana, ada sebab-sebab kecil yang tak dijaga.


Dan sebaliknya—

ketika seseorang hidup dengan jujur, santun, adil, dan penuh hati-hati,

ia seperti sedang menanam pagar tak terlihat yang melindungi dirinya.


Musibah memang tak bisa selalu kita cegah.

Tetapi banyak musibah tidak perlu terjadi bila manusia menjaga dirinya, menjaga sesamanya, dan menjaga alamnya.


Ketenangan sejati bukan hanya duduk diam,

melainkan hidup secara sadar,

menjauhi setiap bentuk kedzaliman,

dan memilih jalan yang membuat langit tetap membukakan rahmat,

bukan peringatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisahku, Arjuna: Sang Musafir dan Masjid Agung Sibolga

  Kisahku, Arjuna: Sang Musafir dan Masjid Agung Sibolga Namaku Arjuna. Aku hanyalah seorang hamba Allah yang sedang berjalan jauh, merantau...