Jumat, 03 Oktober 2025

Kisah Pemimpin yang Sombong



Kisah Pemimpin yang Sombong


Di sebuah negeri yang makmur, hiduplah seorang pemimpin yang awalnya dicintai rakyatnya. Ia berjuang bersama mereka, sederhana, dan bijaksana. Namun, seiring waktu, kekuasaan membuat hatinya berubah.


Ia mulai berkata dengan angkuh:

“Aku yang membangun negeri ini. Tanpa aku, kalian bukan siapa-siapa.”


Nasihat tak lagi ia dengarkan, bahkan ia mencemooh para ulama yang mencoba mengingatkannya. Rakyat mulai menjauh, do’a mereka bukan lagi memohon kebaikan untuknya, tetapi memohon agar Allah menunjukkan kebenaran padanya.


Suatu hari, sebuah bencana melanda negeri itu. Lumbung pangan habis, air mengering, dan rakyat gelisah. Sang pemimpin berdiri di hadapan mereka, berharap dipuji, tetapi wajah-wajah yang dulu kagum kini hanya menatap dingin.


Seorang tua bangkit dari kerumunan dan berkata,

“Wahai pemimpin, engkau naik bukan karena kehebatanmu, tapi karena kami mendukungmu. Engkau kuat bukan karena kekuasaanmu, tapi karena Allah menegakkanmu. Kini engkau runtuh bukan karena musuh dari luar, tetapi karena kesombongan dalam hatimu.”


Seketika ia tersadar. Kursi yang ia banggakan hanyalah titipan. Kemuliaan yang ia anggap miliknya hanyalah pinjaman. Ia menangis, memohon ampun, dan berjanji memperbaiki diri.




๐ŸŒฟ Pelajaran dari kisah ini:

Kesombongan adalah awal kehancuran. Pemimpin sejati bukanlah yang merasa tinggi, melainkan yang mampu merendahkan hati di hadapan Allah dan rakyatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisakah hipnoterapi untuk stoke ringan ??

  *Bisakah hipnoterapi untuk stoke ringan ?? Jawabannya: ✅ Bisa — tetapi dengan batas dan tujuan tertentu. Hipnoterapi tidak menggantikan pe...