Minggu, 19 Oktober 2025

PERJALANAN UMROH

 



PERJALANAN UMROH


Perjalanan umroh bukan sekadar perjalanan fisik menuju Tanah Suci,

tapi juga perjalanan batin — menuju keheningan, kerendahan hati, dan kedekatan dengan Sang Pencipta.


Saat kaki melangkah di tanah haram,

hati seolah dipanggil untuk pulang.

Bukan hanya pulang ke tempat kelahiran iman,

tetapi pulang ke kedalaman diri — tempat di mana jiwa bisa benar-benar bersujud dengan jujur.


Di setiap detik thawaf,

ada rasa yang tak bisa dijelaskan dengan kata.

Putaran demi putaran di sekitar Ka’bah

seakan mengikis lapisan ego, menggantinya dengan air mata yang lembut,

air mata rindu dan syukur yang menenangkan.


Di antara keramaian jamaah,

kita justru menemukan kesunyian yang menenteramkan.

Sebuah kesadaran bahwa di hadapan Allah,

semua manusia sama — tak ada yang lebih tinggi, tak ada yang lebih rendah,

kecuali dengan ketakwaannya.


Umroh bukan akhir dari perjalanan spiritual,

melainkan awal dari perubahan.

Ketika kembali ke tanah air,

yang dibawa bukan hanya oleh-oleh dan foto,

tetapi hati yang lebih bersih,

niat yang lebih lurus,

dan tekad untuk memperbaiki diri.


๐ŸŒฟ


Karena sejatinya, umroh bukan tentang sejauh apa kita bepergian,

tapi sedalam apa kita kembali — kepada Allah dan kepada diri sendiri.


Berbagi Kebaikan

 


BERBAGI KEBAIKAN


Dalam hidup ini, kita sering sibuk mengejar banyak hal — rezeki, pengakuan, impian.

Namun kadang kita lupa, bahwa yang paling membahagiakan bukanlah apa yang kita kumpulkan,

melainkan apa yang kita bagikan.


Berbagi kebaikan tidak selalu harus besar.

Kadang hanya dengan senyum tulus, telinga yang mau mendengar,

atau ucapan yang menenangkan — kita sudah menyalakan kembali harapan di hati seseorang.


Setiap kebaikan, sekecil apa pun, tidak akan pernah sia-sia.

Seperti riak air yang menyebar dari satu tetes kecil,

begitu pula kebaikan menyebar dari satu niat tulus.

Mungkin bagi kita itu hal kecil,

tapi bagi orang lain, bisa jadi itu penyelamat hari, bahkan hidupnya.


Allah ๏ทป berfirman:


“Barang siapa berbuat kebaikan seberat zarrah, niscaya ia akan melihat (balasannya).”

(QS. Az-Zalzalah: 7)


๐ŸŒฟ

Kebaikan itu menular.

Semakin sering kita berbagi, semakin jernih hati kita terasa.

Karena memberi bukan soal berapa banyak yang kita punya,

tapi seberapa besar niat kita untuk menebarkan manfaat.


Jadi, mulailah hari ini —

dengan satu niat sederhana:

“Aku ingin menjadi alasan seseorang tersenyum.”

Karena dunia ini akan menjadi jauh lebih indah,

jika setiap hati mau menyalakan satu lilin kebaikan. ๐Ÿ•ฏ️✨


Empat waktu yang mana kamu lebih baik diam

 


Empat waktu di mana lebih baik kamu memilih diam ๐ŸŒฟ

1. Saat emosi sedang tinggi.

Karena kata-kata yang keluar dari amarah sering kali lebih tajam dari pedang,

dan penyesalan datang setelahnya.

2. Saat belum tahu seluruh kebenaran.

Diam membuatmu terhindar dari salah paham dan fitnah.

Kadang, menunggu sejenak lebih bijak daripada bereaksi cepat.

3. Saat nasihatmu tak didengar.

Jika hatinya belum siap menerima,

maka diam lebih menyembuhkan daripada memaksa.

Biarkan waktu yang berbicara.

4. Saat niatmu hanya ingin membuktikan diri.

Karena jika bicara hanya untuk menang,

maka ego sedang berkuasa, bukan kebijaksanaan.


๐ŸŒฟ


Diam bukan berarti kalah,

kadang justru di sanalah letak kematangan dan kekuatan jiwa.



BELAJAR DARI SUMUR

 


*BELAJAR dari SUMUR*


Pernahkah kau berpikir,

bahwa sebuah sumur yang setiap hari ditimba airnya, justru airnya semakin jernih dan tak pernah kering?

Selalu ada air di dalamnya. Selalu mengalir, selalu memberi.


Namun anehnya, bila dalam satu hari saja air itu tidak ditimba, ketinggian air di dalam sumur tidak meningkat. Ia tetap sama — diam, tenang, tapi tidak bertambah.


Dari sinilah kita bisa belajar.

Hidup yang terus memberi tidak akan kehabisan.

Ilmu yang dibagikan tidak akan habis, justru semakin jernih, semakin dalam maknanya.

Kasih yang diberikan tidak membuat hati miskin, justru menumbuhkan kelimpahan yang sulit dijelaskan dengan logika.


Sebaliknya, bila kita berhenti berbagi, berhenti berbuat, berhenti memberi arti — maka batin kita perlahan menjadi seperti air yang tergenang: tenang di permukaan, tapi keruh di dalam.


Maka belajarlah dari sumur.

Semakin diambil, semakin jernih.

Semakin memberi, semakin berlimpah.

Karena rahasia kehidupan bukanlah menyimpan untuk cukup,

melainkan memberi untuk tumbuh. ๐ŸŒฟ


#CARAKTER BUILDING

#SUBCONSCIOUSMIND

#HIPNOSIS

#AKHLAKULKARIMAH

Minggu, 12 Oktober 2025

Bisakah hipnoterapi untuk stoke ringan ??

 


*Bisakah hipnoterapi untuk stoke ringan ??

Jawabannya:

✅ Bisa — tetapi dengan batas dan tujuan tertentu.

Hipnoterapi tidak menggantikan pengobatan medis, namun dapat menjadi terapi pendamping (komplementer) yang membantu pemulihan pasca-stroke secara psikologis, neurologis, dan emosional.

๐Ÿง  Penjelasan Ilmiahnya Singkat

Stroke biasanya menyebabkan kerusakan pada jaringan otak, sehingga memengaruhi gerak, bicara, emosi, atau daya ingat.

Namun otak manusia punya kemampuan luar biasa yang disebut neuroplastisitas — kemampuan otak membentuk jalur saraf baru untuk menggantikan yang rusak.


Nah, hipnoterapi membantu mengaktifkan proses neuroplastisitas ini dengan cara:

Menenangkan sistem saraf (menurunkan stres, menormalkan tekanan darah),

Menanamkan sugesti penyembuhan dan semangat hidup,

Mengarahkan fokus pikiran pada bagian tubuh yang perlu dipulihkan,

Mengurangi rasa takut, cemas, atau pasrah setelah stroke.

๐ŸŒฟ Tujuan Realistis Hipnoterapi untuk Stroke

Hipnoterapi tidak menyembuhkan jaringan otak yang rusak, tetapi membantu:

1. Mempercepat pemulihan fungsi tubuh (karena pasien lebih tenang dan patuh terapi).

2. Menumbuhkan keyakinan positif: “Aku bisa pulih sedikit demi sedikit.”

3. Mengurangi stres dan tekanan darah.

4. Mengatasi depresi dan frustasi pasca-stroke.

5. Membantu koordinasi tubuh melalui visualisasi dan sugesti positif.


๐Ÿ’ฌ Contoh Sugesti Lembut untuk Pasien Stroke

“Tubuhku masih mampu belajar.”

“Setiap hari, sedikit demi sedikit, sarafku mulai terhubung kembali.”

“Tangan kiriku mulai mendengar perintah dari pikiranku.”

“Aku tidak melawan, aku bekerja sama dengan tubuhku.”

“Aku bersyukur… karena setiap napas membawa kehidupan baru ke dalam tubuhku.”


๐Ÿชท Contoh Latihan Relaksasi Harian (2–3 Menit)

1. Posisikan tubuh senyaman mungkin.

Tarik napas perlahan — hembuskan pelan.

2. Bayangkan cahaya hangat dari kepala perlahan turun ke seluruh tubuh.

3. Fokuskan perhatian pada bagian tubuh yang lemah, lalu ucap dalam hati:

“Bagian ini sedang belajar kembali… semakin kuat… semakin hidup.”

4. Rasakan sedikit getaran, sensasi, atau kehangatan di area itu.

5. Ucapkan:

“Aku sabar, aku tenang, dan aku terus membaik.”


๐Ÿ•Š️ Waktu Ideal Diterapi

Setelah kondisi medis stabil (tidak dalam fase akut).

Saat pasien sudah mulai bisa duduk, mendengar, atau merespons sederhana.

Dilakukan bersama terapi fisik (fisioterapi) agar efeknya saling mendukung.


Jika dilakukan dengan penuh kasih, hipnoterapi mampu menghidupkan semangat penyembuhan dari dalam diri pasien — dan semangat itu sering kali menjadi obat terbaik yang tidak dijual di apotek. ๐ŸŒธ


Konseling 

Wa 085484992323

www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com


Minggu, 05 Oktober 2025

Bicara tanpa ilmu dan Adab

 


Assalamu alaikum 

> Carakter Building 

> AKHLAKULKARIMAH 

Berbicara tanpa ilmu dan adab adalah salah satu hal paling berbahaya dalam kehidupan sosial maupun spiritual. Berikut penjelasan mendalamnya ๐Ÿ‘‡



๐ŸŒช️ 1. Bahaya dari Sisi Diri Sendiri

Menjerumuskan ke dalam dosa dan kesesatan.

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

“Cukuplah seseorang dianggap berdosa jika ia mengatakan sesuatu tanpa ilmu.”

(HR. Muslim)

Membuka aib dan mempermalukan diri.

Orang yang berbicara tanpa ilmu sering kali salah paham, lalu menghakimi, dan akhirnya dipermalukan oleh ucapannya sendiri.

Menutup pintu rezeki dan keberkahan.

Ucapan yang menyakiti atau menyesatkan orang lain menjadi penghalang datangnya keberkahan dalam hidup.



๐Ÿ”ฅ 2. Bahaya dari Sisi Sosial

Menimbulkan fitnah dan perpecahan.

Satu kalimat yang diucapkan tanpa ilmu bisa merusak hubungan, menebar kebencian, bahkan mengadu domba.

Menghilangkan kepercayaan.

Sekali seseorang dikenal “asal bicara”, maka sulit bagi orang lain mempercayai ucapannya lagi, meskipun nanti ia berkata benar.

Menjadi teladan buruk bagi generasi muda.

Anak-anak dan remaja belajar dari apa yang mereka dengar. Jika yang terdengar adalah ucapan tanpa adab, mereka akan meniru tanpa sadar.



๐Ÿ•Š️ 3. Adab Sebelum Bicara

1. Tahan lidah sebelum yakin.

Jika belum tahu kebenarannya — diam adalah ilmu.

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”

(HR. Bukhari & Muslim)

2. Gunakan niat yang baik.

Bicara untuk memperbaiki, bukan mempermalukan.

Untuk membimbing, bukan menjatuhkan.

3. Ucapkan dengan kelembutan.

Kata yang benar tapi kasar, tetap bisa melukai.

Kata yang lembut tapi salah, tetap bisa menyesatkan.

Maka kebenaran + kelembutan = hikmah.



๐ŸŒธ 4. Kesimpulan


Bicara tanpa ilmu menyesatkan,

bicara tanpa adab melukai,

tapi bicara dengan ilmu dan adab — menyembuhkan.



Terima kasih 

Kontak wa : 085384992323

www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com


www.abdulahhubai.com

Atasi Karakter Ngisap Aibon

 

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh 


> Karakter Building 


->Manfaat hipnoterapi atasi karakter buruk *Ngisap aibon*


Anak usia 13 tahun yang sudah kecanduan aibon (zat adiktif berupa lem) butuh pendekatan hati-hati. Hipnoterapi bisa membantu, tapi harus dikombinasikan dengan pendampingan medis, keluarga, dan lingkungan.


Berikut tips pendekatan hipnoterapi yang bisa digunakan (tentu dilakukan oleh terapis berpengalaman, bukan sendiri tanpa pendamping):



1. Bangun rasa aman & percaya

Jangan langsung melarang atau menghakimi. Anak pecandu zat biasanya mencari pelarian.

Dalam sesi hipnoterapi, mulailah dengan relaksasi: tarik napas dalam, hembuskan perlahan, lalu ajak ia membayangkan tempat aman (pantai, taman, atau ruang nyaman).


2. Sugesti positif sederhana


Gunakan kalimat singkat, tenang, dan berulang, misalnya:

“Kamu lebih kuat dari keinginan untuk mengisap lem.”

“Setiap hari tubuhmu makin segar tanpa aibon.”

“Kamu layak hidup sehat, bebas, dan bahagia.”


Kalimat ini ditanamkan saat anak dalam kondisi rileks (setengah tidur / trance ringan).


3. Alihkan kebutuhan sensasi


Bantu anak mencari pengganti: olahraga ringan, musik, atau aktivitas kreatif. Dalam hipnoterapi, bisa ditanamkan sugesti:

“Saat teringat aibon, kamu lebih suka menarik napas dalam-dalam, dan merasakan segarnya udara bersih.”


4. Libatkan keluarga


Hipnoterapi hanya akan efektif bila rumah juga jadi lingkungan suportif: penuh perhatian, komunikasi, dan kasih sayang. Anak butuh merasa diterima, bukan dihakimi.


5. Lakukan bertahap


Satu kali hipnoterapi jarang cukup. Dibutuhkan pengulangan agar sugesti masuk ke pikiran bawah sadar dengan kuat.



⚠️ Catatan penting:

Aibon adalah zat berbahaya. Jadi selain hipnoterapi, tetap perlu:

Konsultasi medis/psikolog anak.

Pendampingan intensif dari orang tua.

Jauhkan dari lingkungan teman sebaya yang memberi pengaruh buruk.


Terima kasih 

Kontak wa : 085384992323 |

www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com 

| www.abdulahhubai.com

  ๐Ÿ”จ  Pelajaran dari Paku dan Palu Suatu hari, paku berkata kepada palu: “Mengapa selalu kamu yang memukulku?” Palu tersenyum dan men...