Jumat, 13 Agustus 2021

Bisa Itu di awali Niat ( Ucapkan Niat untuk memfocuskan )












Kisah nyata

_*Bisa Itu di awali Niat ( Ucapkan Niat untuk memfocuskan )*_

 By Abdulah Hubai,CHt,CI

Impian

Puluhan tahun silam , saya menginginkan bisa nyupir Mobil . Yang saat itu saya belum ada mobil.Dengan *keinginan yang kuat* , *niat yang kuat*, sampai terbawa mimpi, yang dalam mimpi itu , saya sudah bisa dan mahir nyupir. (Saya saat impian ini belum ada mobil)

Dipikirkan

Impian itu saya pikirkan. Saya bayangkan , saya rasakan sehingga menjadi *Rencana*. 

Rencana

Suatu rencana jika diucapkan ditulis , dibayangkan dirasakan maka menjadi *komitmen dan tindakan* 

Tindakan

Beberapa tahun selanjut nya , Allah beri rezeki diamanahi Sebuah mobil warnanya, warna telor asin.  Dan saya akan merubah Prilaku saya , dari tidak bisa menjadi *bisa nyupir*. Cara belajar dan membiasakan 

Maka 3 hari berturut turut saya belajar untuk  mebiasakan , hari ke 4 sampai dengan ke  7 hari saya sudah bisa ke stasiun Lahat.

Karena  *saya latihan belajar* , belajar Terus

Kebiasaan

Belajar terus, Terus Belajar  , jika dibiasakan maka akan mewujudkan *Karakter* . Karakter saya adalah Saya bisa dan mahir. Sehingga saya punya *identitas* yakni Driver.


Goll....

Hasil itu, buah dari niat , impian anda. 

Bagaimana anda mau berubah berhasil , Niat anda juga tidak ada untuk berhasil. Niat impian yang sungguh sungguh itu ,  akan menembus mental blok pikiran anda. 

Malas, capek, nasib, menutup diri, egois , tidak peduli, dan tidak menemukan kekurangan diri sendiri, tidak menyesuaikan diri dengan perubahan dll. Jika keras pada pendirian anda, maka anda akan tertinggal atau ditinggalkan. 


Kamu adalah apa yang kamu pikirkan

*Belajar Terus, Terus Belajar*  *selagi kamu masih bernapas*

*Dimana Ada, Kamu Ada*

 

*Seorang akan tetap di anggap alim (berilmu) sepanjang ia tetap dan senantiasa menuntut ilmu, namun dikala ia menyangka bahwa dirinya telah cukup berilmu , maka di saat itu  sebenarnya ia masih  jahil* (imam ibnul mubaraq)


www.abdulahhubai.com

www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com

DAKWAH: DITERIMA ALHAMDULILLAH, DITOLAK JANGAN LANGSUNG DIMUSUHI



" DAKWAH: DITERIMA ALHAMDULILLAH, DITOLAK JANGAN LANGSUNG DIMUSUHI "


Ini adalah salah satu metode dakwah yang harus kita perbaiki bersama. Tujuan dakwah adalah agar yang didakwahi mendapatkan kebaikan. Sebagaimana kita ingin mendapat kebaikan, tentu orang lain, saudara kita se-Islam ingin juga mendapat kebaikan dan ini adalah pertanda keimanan.


Sebagaimana Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,


لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ


“Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri”.[1]

metode yang salah tersebut adalah jika berdakwah, kemudian dakwah tidak diterima maka orang yang didakwahi langsung menjadi musuh atau minimal hubungan persaudaraan seislam semakin renggang. Yang ekstrim lagi, yang didakwahi jika menolak langsung dicap ahli bid’ah dan syirik. Yang lebih parahnya lagi mereka belum tahu tentang kaidah pengkafiran dan pembid’ahan, padahal untuk mencap dua hal ini pada seorang muslim cukup berat dan perlu jalan yang panjang serta dilakukan oleh ulama dan ahlinya yang berkompeten.


Teladan yang luar biasa


Dalam berdakwah, Jika mereka tidak menerima, maka tugas kita hanya menyampaikan saja. Mereka terima.  Alhamdulillah , jika tidak diterima jangan dipaksa dan dimusuhi. Karena kita hanya memberikan hidayah ‘ilmu wal bayan berupa penjelasan, sedangkan hidayah taufiq hanya ditangan Allah. Seharusnya kita mendoakan mereka semoga mandapatkan hidayah, bukan dimusuhi.


Lihatlah tauladan kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala pergi ke Thaif untuk berdakwah sekaligus meminta perlindungan kepada mereka dari tekanan kafir Quraisy setelah meninggalnya paman beliau Abu Thalib.  Akan tetapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diusir dengan lemparan batu, caci-maki dan ejekan. Tubuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia sampai berdarah-darah. Perasaan beliau makin sedih karena saat itu tahun-tahun ditinggal juga oleh istrinya Khadijah radhiallahu ‘anha, pendukung dakwah beliau. Kemudian datanglah malaikat Jibril ‘alaihissalam memberi tahu bahwa malaikat penjaga bukit siap diperintah jika beliau ingin menimpakan bukit tersebut kepada orang-orang Thaif. Malaikat tersebut berkata,


يَا مُحَمَّدُ، فَقَالَ، ذَلِكَ فِيمَا شِئْتَ، إِنْ شِئْتَ أَنْ أُطْبِقَ عَلَيْهِمُ الأَخْشَبَيْن


 “Wahai muhammad, terserah kepada engkau, jika engkau mnghendaki aku menghimpitkan kedua bukit itu kepada mereka” 


Tapi apa yang keluar dari lisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Doa kepada penduduk Thoif. Beliau berdoa,


بَلْ أَرْجُو أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنْ أَصْلاَبِهِمْ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ وَحْدَهُ، لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا


 “Bahkan aku berharap Allah akan mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang akan menyembah Allah semata, tidak disekutukanNya dengan apa pun”[2]


Subhanallah, kita sangat jauh dari cara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah. Dan terbukti doa beliau mustajab. Penduduk Thoif tidak lama menjadi salah satu pembela islam dan mengikuti peperangan jihad membela islam.


Mereka masih saudara kita se-Islam


Dan kita perlu perhatikan mereka masih saudara se-Islam dan masih berhak mendapatkan hak-hak persaudaraan. Berupa doa, senyum ketika betemu dan saling salam.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


لا تحاسدوا ولا تَناجَشُوا ولا تباغضوا ولا تدابروا ولا يَبِعْبَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ,وكونوا عباد الله إخواناً. اَلْمُسْلِمُ أَخُوالمسلمِ: لا يَظْلِمُهُ ولا يَخْذُلُهُ ولا يَكْذِبُهُ ولا يَحْقِرُهُ


 “Jangan kalian saling hasad, jangan saling melakukan najasy, jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling membelakangi, jangan sebagian kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim bagi lainnya, karenanya jangan dia menzhaliminya, jangan menghinanya, jangan berdusta kepadanya, dan jangan merendahkannya.(HR. Muslim no. 2564)


Jika kita memang berniat mendakwahkan dan menasehati mereka, maka tentu tujuan kita adalah menghendaki kebaikan kepada mereka


Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


 الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ


“Agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat, agama itu adalah nasihat”.(HR. Muslim 55/95)


Dan para ulama menjelaskan makna “nasehat” adalah menghendaki kebaikan.


Demikianlah, dakwah itu perlu juga ilmu, perlu juga memperlajari bagaimana metode yang tepat, bagaimana dakwah kepada orang yang lebih tua, dakwah kepada pembesar kaum, pembesar ahli bid’ah, dakwah kepada orang awam dan lain-lain. Jangan sampai kita malah merusak dakwah dan membuat lari orang dari dakwah. Karena kita diperintahkan demikian oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Beliau bersabda,


 يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا


“Mudahkan dan jangan mempersulit, berikan kabar gembira dan jangan membuat manusia lari”[3]


Demikian semoga bermanfaat


Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam


@Masjid Al-Barkah  Radio Rodja, Cileungsi


Sumber :  Raehanul Bahraen

Kamis, 12 Agustus 2021

Gambar Tangkap

 



















Ruang dan waktu tanpa batas,

 


Ruang dan waktu tanpa batas, 

Ruang dan waktu tidak menjadi hambatan ketika kita mampu mem Focus kan .


*Bayangkan* saya memiliki boneka , 

*sekarang* rasakan  boneka saya adalah (anda) .


 *Ciptakan* hubungan sugesti  antara (anda) dengan boneka saya . 


*Sekarang*  saya yang mengontrol boneka (anda) . *(Anda) tidak tahu bagaimana (anda) tahu* , 


boneka anda mengikuti semua sugesti yang saya berikan terutama sugesti yang saya pikirkan. 


Kapan pun boneka (anda) merasakan tarikan saat saya mengontrol boneka (anda.) 


( Anda)  adalah pemilik boneka saya . 

Boneka (anda) merasakan dan mengikuti semua sugesti yang saya berikan 


*Kapan pun anda mengikuti sugesti saya termasuk pikiran saya*.

OBAT ANTI GALAU DARI SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

 


OBAT ANTI GALAU DARI SYEKH ABDUL QADIR AL-JAILANI


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:

Janganlah kau merasa gelisah! Janganlah engkau mengakui segala sesuatu yang tidak kau miliki dan tidak ada di dekatmu! Sebab, pada saat itu, nafsumu sedang menguasaimu; makhluk dan dunia berada di hatimu. Keduanya lebih besar di hatimu daripada Allah.


Jika kau ingin mendapatkan sesuatu yang aku tunjukkan sebelumnya, maka sibukkanlah dirimu dengan menyucikan hati dari segala sesuatu. Jika kau benar-benar orang yang berakal, sadar dan menyadari bahwa kau selalu diawasi (Allah), maka kau akan bisu di hadapan Rabb-mu. Engkau akan melihat bahwa semua perbuatan-Nya merupakan kenikmatan bagimu.


Ingatlah orang-orang lapar saat mereka sedang kelaparan, orang-orang telanjang saat mereka sedang telanjang tak memiliki pakaian, orang-orang sakit yang sedang meronta kesakitan, dan orang-orang terpenjara yang sedang merana. Dengan mengingat semua itu, musibah yang menimpamu akan semakin ringan.


Ingatlah keadaan para penghuni kubur pada Hari Kiamat kelak. Ingatlah ilmu Allah SWT, pandangan-Nya, dan karunia-Nya kepada-Mu sehingga kau merasa malu.


Jika kau merasa lelah dengan suatu urusan maka ingatlah dosa-dosamu, bertobatlah dan katakanlah kepada dirimu sendiri, “Karena dosa-dosaku inilah, Al-Haqq ‘Azza wa Jalla menyempitkan kehidupanku.”


Jika kau sudah bertobat dari semua dosa dan bertakwa kepada-Nya, maka Dia akan menjadikan bagimu kelapangan dari setiap kegelisahan, dan memberikan jalan keluar dari segala kesempitan.


Allah SWT berfirman, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.” (QS Ath-Thalaq [65]: 2-3) 


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Jala Al-Khathir

Meracuni diri sendiri

  🩺 Penyakit yang Bisa Timbul karena Menyimpan Dendam & Sakit Hati 💔 1. Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi • Dendam = stres...