Rabu, 23 April 2025

Test EYE CATALEPSI



Berikut beberapa contoh sugesti verbal untuk eye catalepsy, disesuaikan dengan tingkat kedalaman hipnosis subjek dan respon mereka:


Sugesti Awal (untuk subjek yang masih relatif ringan hipnosisnya):


• "Sekarang, coba rasakan kelopak matamu menjadi berat... semakin berat... semakin berat... seolah-olah ada magnet yang menariknya ke bawah."  (Kemudian lanjutkan dengan sugesti menahan membuka mata).


• "Bayangkan kelopak matamu seperti dua magnet yang saling menempel kuat... semakin kuat... semakin kuat...  sangat sulit untuk memisahkannya." (Kemudian lanjutkan dengan sugesti menahan membuka mata).


• "Matamu mulai terasa berat... sangat berat... hampir menutup... tetapi kamu akan tetap mampu menahannya tetap terbuka, meskipun terasa sangat sulit."


Sugesti Pertengahan (untuk subjek yang sudah menunjukkan respon terhadap sugesti awal):


• "Kelopak matamu terpaku terbuka... seolah-olah ditempelkan dengan lem yang sangat kuat... tidak mungkin untuk menutupnya."


• "Kamu merasakan kekuatan yang luar biasa menahan matamu tetap terbuka... kekuatan ini semakin kuat... semakin kokoh... kamu tidak bisa mengendalikannya, matamu tetap terbuka."


• "Coba kamu coba untuk menutup matamu... kamu akan merasakan perlawanan yang kuat... semakin kuat... semakin kuat... matamu tetap terbuka."


Sugesti Lanjutan (untuk subjek yang sudah menunjukkan respon yang kuat terhadap sugesti sebelumnya):


• "Matamu terpaku terbuka... seolah-olah terikat oleh sebuah kekuatan yang tak terlihat... kamu tidak memiliki kendali atas matamu... mereka tetap terbuka, meskipun kamu berusaha keras untuk menutupnya."


• "Kelopak matamu menjadi sangat kaku... beku... seperti batu... tidak mungkin untuk bergerak... mereka tetap terbuka."


Penting:  Pilih sugesti yang sesuai dengan respon subjek.  Jika subjek kesulitan, jangan memaksakan. Gunakan intonasi suara yang tenang, rileks, dan penuh keyakinan.  Sesuaikan sugesti dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh subjek.  Dan ingatlah bahwa  eye catalepsy hanyalah salah satu teknik, dan keberhasilannya bukan penentu utama keberhasilan hipnosis.

Selasa, 22 April 2025

๐—จ๐—บ๐˜‚๐—ฟ ๐—•๐—ผ๐—น๐—ฒ๐—ต ๐—ฆ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ, ๐—ง๐—ฎ๐—ฝ๐—ถ ๐—š๐—ฎ๐˜†๐—ฎ ๐—›๐—ถ๐—ฑ๐˜‚๐—ฝ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฒ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป๐˜†a



๐—จ๐—บ๐˜‚๐—ฟ ๐—•๐—ผ๐—น๐—ฒ๐—ต ๐—ฆ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ, ๐—ง๐—ฎ๐—ฝ๐—ถ ๐—š๐—ฎ๐˜†๐—ฎ ๐—›๐—ถ๐—ฑ๐˜‚๐—ฝ ๐— ๐—ฒ๐—ป๐—ฒ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฒ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป๐˜†a

Dua pria ini sama-sama berusia 82 tahun. Tapi lihatlah… yang satu terlihat lelah oleh waktu, sementara yang satu lagi bersinar seolah umur hanyalah angka. Apa rahasianya?

Yang pertama memilih lebih banyak diam di rumah. Aktivitas hariannya terbatas: makan makanan sehat, patuh pada segala jenis diet, dan menjauhi hiruk-pikuk dunia luar. Kedengarannya bijak? Belum tentu.

Yang satunya justru sebaliknya: kerap jalan-jalan ke mall, makan di luar bersama teman-teman, sering bepergian ke luar kota, dan aktif bersosialisasi. Hasilnya? Ia tampak lebih segar, ceria, dan bersemangat menjalani hari.


Apa yang bisa kita pelajari dari dua gaya hidup ini?

1. Sosialisasi adalah Kunci Umur Panjang Menurut studi Harvard yang berlangsung lebih dari 80 tahun, salah satu faktor terbesar dalam kebahagiaan dan kesehatan jangka panjang adalah hubungan sosial yang hangat dan bermakna. Teman-teman yang baik bisa menjadi vitamin jiwa yang menjaga semangat tetap menyala di usia senja. Ingat! Hadist nabi...Siaturahmi memperpanjang umur dan menambahkan rejeki

2. Otak Butuh Stimulasi Sosial Neurosains membuktikan bahwa otak manusia dirancang untuk berinteraksi. Semakin sering kita bergaul, berbincang, dan tertawa, semakin kuat koneksi saraf kita, mencegah kepikunan dan memperlambat proses penuaan kognitif.

3. Bergerak Itu Hidup Gaya hidup aktif, walau sekadar berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, memberi banyak manfaat: sirkulasi darah lancar, jantung sehat, dan otot tetap kuat. Bahkan menurut WHO, aktivitas ringan pun mampu menurunkan risiko berbagai penyakit degeneratif.

4. Kebahagiaan Tak Selalu Ada di Meja Makan Diet Diet sehat itu penting. Tapi jika dijalani dengan penuh tekanan dan kesepian, manfaatnya bisa berkurang. Makan bersama sahabat, diselingi obrolan hangat, bisa jauh lebih menyembuhkan dibanding makan sendirian penuh aturan. Ingat!! Nabi Ibrahim kalo mau makan cari2 teman, udah dpt baru belio makan

5. Usia Bukan Alasan untuk Menyendiri Justru di atas usia 50, saat anak-anak sudah besar dan pekerjaan mulai melambat, kita diberi kesempatan untuk hidup lebih manusiawi—menikmati persahabatan, menumbuhkan gairah baru, dan membangun hari-hari penuh makna.


---

Kesimpulan: 

Hidup itu bukan soal berapa lama kita bisa bertahan, tapi bagaimana kita menjalani hari-hari kita. Jangan terlalu banyak berpikir soal usia—berpikirlah soal kualitas hidup. Temukan sahabat yang membuatmu tertawa, aktivitas yang membuatmu hidup, dan momen-momen kecil yang layak dirayakan.


Karena… usia boleh bertambah, tapi jiwa tetap bisa muda.

Salam *LUNAMAYA* (Lanjut Usia NAmun MAsih gaYA)

Senin, 21 April 2025

4 Qwadran penghasilan



 Berikut adalah penjelasan mengenai 4 kuadran penghasilan menurut Robert Kiyosaki:


• Kuadran E: Karyawan (Employee).  Orang-orang di kuadran ini bekerja untuk gaji dan upah.  Mereka bertukar waktu dengan uang, dan pendapatan mereka terbatas pada gaji yang mereka terima.  Keuntungannya adalah keamanan dan stabilitas, namun potensi penghasilannya terbatas dan bergantung pada majikan.


• Kuadran S: Manajer (Self-Employed).  Mereka yang berada di kuadran ini memiliki bisnis sendiri, tetapi mereka masih bertukar waktu dengan uang.  Pendapatan mereka bergantung pada jumlah jam kerja mereka, dan mereka seringkali bertanggung jawab atas semua aspek bisnis mereka.  Keuntungannya adalah fleksibilitas dan potensi penghasilan yang lebih tinggi daripada karyawan, namun mereka menanggung risiko dan tanggung jawab yang lebih besar.


• Kuadran B: Bisnis (Business Owner).  Di kuadran ini, individu memiliki bisnis yang beroperasi tanpa keterlibatan langsung mereka secara terus-menerus.  Mereka membangun sistem dan proses yang memungkinkan bisnis mereka berjalan sendiri, menghasilkan pendapatan pasif.  Keuntungannya adalah potensi penghasilan yang sangat tinggi dan kebebasan waktu, namun membutuhkan investasi awal yang signifikan dan waktu untuk membangun sistem yang kuat.


• Kuadran I: Investor (Investor).  Orang-orang di kuadran ini menghasilkan uang dari investasi mereka, seperti saham, properti, atau bisnis.  Mereka menghasilkan pendapatan pasif tanpa harus bekerja secara aktif.  Keuntungannya adalah potensi penghasilan yang sangat tinggi dan kebebasan waktu, namun membutuhkan pengetahuan dan keahlian investasi yang cukup.


Perbedaan Utama: Perbedaan utama antara keempat kuadran ini terletak pada tingkat keterlibatan pribadi dan sumber pendapatan. Kuadran E dan S bergantung pada waktu dan usaha pribadi, sedangkan Kuadran B dan I menghasilkan pendapatan secara pasif atau dengan sedikit keterlibatan langsung.


Kesimpulan:  Tidak ada kuadran yang "lebih baik" daripada yang lain.  Pilihan terbaik bergantung pada tujuan keuangan, toleransi risiko, dan keahlian individu.  Banyak orang sukses menggabungkan elemen dari beberapa kuadran untuk mencapai kebebasan finansial.

Sabtu, 19 April 2025

Bijak & Bodoh



 Perbedaan antara orang bijak dan orang bodoh terletak pada cara mereka berpikir, bertindak, dan merespons situasi.  Berikut perbandingannya:


Orang Bijak:

• Berpikir sebelum bertindak: Mereka mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka sebelum melakukannya.


• Menerima kritik: Mereka melihat kritik sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.


• Rendah hati: Mereka menyadari keterbatasan diri dan tidak merasa selalu benar.


• Sabar dan tenang: Mereka mampu mengendalikan emosi dan menghadapi tantangan dengan tenang.


• Fleksible: Mereka mampu beradaptasi dengan perubahan dan situasi yang tak terduga.


• Bijaksana dalam berbicara: Mereka memilih kata-kata mereka dengan hati-hati dan menghindari perdebatan yang tidak perlu.


• Mencari pengetahuan: Mereka selalu haus akan pengetahuan dan terus belajar sepanjang hidup.


• Empati: Mereka mampu memahami dan merasakan perasaan orang lain.


• Memiliki visi jangka panjang: Mereka memikirkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka.


• Berfokus pada solusi: Mereka mencari solusi untuk masalah, bukan menyalahkan orang lain.


Orang Bodoh:

• Bertindak tanpa berpikir: Mereka sering melakukan tindakan impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.


• Menolak kritik: Mereka menganggap kritik sebagai serangan pribadi dan menjadi defensif.


• Sombong: Mereka merasa selalu benar dan meremehkan orang lain.


• Cepat marah dan mudah tersinggung: Mereka kesulitan mengendalikan emosi dan sering bertindak impulsif.


• Kaku dan sulit beradaptasi: Mereka sulit menerima perubahan dan beradaptasi dengan situasi baru.


• Berbicara tanpa berpikir: Mereka sering berbicara tanpa mempertimbangkan kata-kata mereka dan dapat menyinggung orang lain.


• Tidak tertarik pada pembelajaran: Mereka tidak tertarik untuk belajar hal baru dan puas dengan apa yang mereka ketahui.


• Egois: Mereka hanya memikirkan diri sendiri dan tidak peduli dengan perasaan orang lain.


• Berfokus pada masalah: Mereka hanya melihat masalah dan tidak mencari solusi.


• Kurang visi: Mereka hanya memikirkan masa kini dan tidak memikirkan masa depan.


Kesimpulan:

Kebijaksanaan bukanlah tentang seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang, tetapi tentang bagaimana mereka menggunakan pengetahuan tersebut.  Orang bijak menggunakan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk membuat keputusan yang bijaksana dan bertindak dengan cara yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.  Sementara orang bodoh seringkali gagal memanfaatkan pengetahuan mereka dan malah membiarkan emosi mereka mengendalikan tindakan mereka.  Perbedaan ini bukanlah sesuatu yang absolut,  setiap orang memiliki potensi untuk menjadi lebih bijak dengan belajar dan berlatih.

Jumat, 18 April 2025

Pilih Debat atau Rumah di Surga ?

 







DEBAT ❌
RUMAH DI SURGA ✅
 
Hindarilah debat kusir, yaitu perdebatan yang sia-sia karena hal tersebut dapat menyesatkan dan menjauhkan seseorang dari hidayah. Sangat disayangkan jika seorang muslim yang telah mendapatkan hidayah Islam dan Sunnah kemudian tersesat akibat terlalu gemar berdebat. Rasulullah ๏ทบ bersabda:
 
ู…ุง ุถู„َّ ู‚ูˆู…ٌ ุจุนุฏَ ู‡ุฏًู‰ ูƒุงู†ูˆุง ุนู„ูŠู‡ِ ุฅู„ّุง ุฃูˆุชูˆุง ุงู„ุฌุฏู„َ ุซู…َّ ู‚ุฑุฃَ ู…ุง ุถَุฑَุจُูˆู‡ُ ู„َูƒَ ุฅِู„ّุง ุฌَุฏَู„ًุง
 
“Tidaklah sebuah kaum menjadi sesat setelah mereka dulunya berada di atas hidayah kecuali yang suka berdebat, kemudian beliau membaca (ayat): ‘Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja’.” (HR Tirmidzi: 3253 dan Ibnu Majah: 48).
 
Imam Malik rahimahullah berkata,
 
ุงู„ْู…ِุฑَุงุกُ ูِูŠ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ูŠُู‚َุณِّูŠ ุงู„ْู‚ُู„ُูˆุจَ ูˆَูŠُูˆَุฑِّุซُ ุงู„ุถَّุบَุงุฆِู†َ
 
“Berdebat dalam ilmu akan membuat keras hati dan mewariskan dendam.” (Mukhtashar Tarikh Dimasqa Hal. 11)
 
Dalam riwayat berikut ini, disebutkan tentang keutamaan bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan yang sia-sia, Rasulullah ๏ทบ bersabda:
 
ู…َู†ْ ุชَุฑَูƒَ ุงู„ْู…ِุฑَุงุกَ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุจْุทِู„ٌ ุจَู†َู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ู„َู‡ُ ุจَูŠْุชًุง ูِูŠ ุฑَุจَุถِ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ู…َู†ْ ุชَุฑَูƒَ ุงู„ْู…ِุฑَุงุกَ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุญِู‚ٌّ ุจَู†َู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ู„َู‡ُ ุจَูŠْุชًุง ูِูŠ ุฃَุนْู„َู‰ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ
 
“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan, sementara dia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan, padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga” (Shahih at-Targhib wat Tarhib, no. 138).
 
Oleh karena itu, jika dalam suatu perkara kita telah mengetahui bahwa diri kita salah, maka tidak perlu mencari pembenaran. Hentikanlah debat kusir dan tidak perlu memutarbalikkan fakta yang sudah jelas kebenarannya, apalagi jika hal itu shahih sesuai dengan dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sebab, debat kusir tidak bermanfaat, tidak mendatangkan keberkahan dalam ilmu yang kita miliki, melainkan hanya akan membuat hati kita menjadi keras dan menimbulkan dendam. Semoga Allah senantiasa memberi kita taufik dan hidayah. Wallahu Ta’ala a'lam bish-shawab.

------

♻️ Silahkan disebarluaskan
๐Ÿšซ Dilarang menambah dan mengurangi isi poster/video ini tanpa izin

#khalidbasalamah #khalidbasalamahofficial #ustadzkhalid #ustadzkhalidbasalamah


Rabu, 16 April 2025

Leadership



Tips  kepemimpinan efektif ddikelompokkan untuk memudahkan pemahaman:

I. Visi & Strategi:

• Kembangkan visi yang jelas:  Rumuskan visi yang menarik dan memotivasi tim Anda. Visi ini harus mudah dipahami dan relevan bagi semua orang.

• Berpikir strategis:  Pikirkan jangka panjang dan rencanakan secara strategis untuk mencapai visi Anda. Pertimbangkan potensi hambatan dan kembangkan rencana kontijensi.

• Komunikasi yang efektif:  Komunikasikan visi, strategi, dan harapan Anda kepada tim dengan jelas. Pastikan semua orang memahami peran mereka dalam mencapai tujuan.


II. Manajemen SDM:

• Pemberdayaan: Delegasikan tugas secara efektif, berikan otonomi dan kepemilikan kepada anggota tim. Percayalah pada kemampuan mereka dan biarkan mereka mengambil inisiatif.

• Bimbingan & Pelatihan:  Investasikan dalam pengembangan tim Anda. Berikan bimbingan, dukungan, dan umpan balik untuk membantu mereka tumbuh secara profesional.

• Motivasi & Pengakuan:  Kenali dan berikan penghargaan atas prestasi, bina lingkungan kerja yang positif dan memotivasi. Rayakan keberhasilan, baik besar maupun kecil.

• Membangun hubungan:  Bina hubungan yang kuat dengan anggota tim Anda berdasarkan kepercayaan, rasa hormat, dan komunikasi terbuka. Kenali mereka secara personal (dengan cara yang pantas).

• Resolusi konflik:  Tangani konflik dengan cepat dan adil, temukan solusi yang menguntungkan semua pihak yang terlibat. Mediasi perselisihan secara efektif.

• Delegasi:  Tugaskan tugas berdasarkan kekuatan dan kemampuan individu, pastikan akuntabilitas. Jangan melakukan mikromanajemen.


III. Eksekusi & Akuntabilitas:

• Pengambilan keputusan:  Buat keputusan yang tepat waktu dan berdasarkan informasi, pertimbangkan semua faktor yang relevan.  Jadilah tegas tetapi juga terbuka terhadap umpan balik.

• Akuntabilitas:  Tuntut pertanggungjawaban diri sendiri dan tim Anda atas hasil yang dicapai. Tetapkan metrik yang jelas dan lacak kemajuan secara teratur.

• Pemecahan masalah:  Identifikasi dan selesaikan masalah secara efektif, promosikan budaya peningkatan berkelanjutan.  Proaktif dalam mengatasi tantangan.

• Adaptasi:  Jadilah fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan keadaan. Kepemimpinan membutuhkan navigasi dalam ketidakpastian dan penyesuaian rencana sesuai kebutuhan.


IV. Pengembangan Diri:

• Kesadaran diri:  Pahami kekuatan dan kelemahan Anda sendiri. Cari umpan balik secara teratur untuk meningkatkan gaya kepemimpinan Anda.

• Pembelajaran berkelanjutan:  Tetap update dengan tren industri dan praktik terbaik.  Terus mencari peluang untuk pengembangan pribadi dan profesional.

• Kecerdasan emosional:  Kembangkan kecerdasan emosional Anda, pahami dan kelola emosi Anda sendiri dan orang lain. Ini sangat penting untuk komunikasi dan resolusi konflik yang efektif.


V. Pertimbangan Etis:

• Integritas:  Pertahankan standar etika yang tinggi dalam semua tindakan dan keputusan Anda.  Jadilah teladan dan bangun kepercayaan melalui kejujuran dan transparansi.

• Keadilan:  Perlakukan semua anggota tim secara adil dan setara, terlepas dari latar belakang atau posisi mereka. Hindari favoritisme.


Dengan fokus pada area-area kunci ini, Anda dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan menjadi pemimpin yang lebih efektif dan inspiratif. Ingatlah bahwa kepemimpinan adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan, yang membutuhkan pembelajaran dan adaptasi yang berkelanjutan.

Orang lain tidak bisa mengendalikan PIKIRAN KITA

 


*Orang lain tidak bisa mengendalikan pikiran anda*


Kita memang memiliki kendali penuh atas pikiran kita sendiri. ๐Ÿ˜Š  


Tidak ada orang lain yang bisa memaksa kita untuk berpikir atau merasa sesuatu kecuali kita mengizinkannya karena merasa bermanfaat bagi kita dan menguntungkan.


Pikiran kita memiliki kekuatan yang luar biasa, 


Kita bisa memilih untuk fokus pada hal-hal positif, membiarkan pikiran-pikiran negatif berlalu, dan membentuk realita kita sendiri melalui pikiran kita. 

Pikiran anda  mempengaruhi tindakan . 


Apa yang anda pikiran akan tersebar ke seluruh tubuh dan ter pental ke semesta alam . Semesta alam mengirim kembali ke tubuh ( istilah dalam NLP : mestakung ). 

Kesuksesan kita di gagal kan otomatis oleh alam karena Self talk negatif ( mengeluh dll ) 


Agama kita mengajarkan bersyukur . Jika syukur Allah pasti tambah 


Tapi ancaman Allah jika tidak bersyukur adalah Azab Allah sangat pedih 

Nauzubullah 


Ada kalanya memang sulit untuk mengendalikan pikiran, terutama saat menghadapi tantangan atau emosi yang kuat. ( misal : saat bulan tua )


Tapi ingat, selalu ada pilihan untuk mengubah cara kita berpikir dan merespon.  Apa yang sedang kamu pikirkan saat ini?


*Ingin tahu cara mengolah pikiran agar keluar dari masalah?*


Ikuti saluran ini

Meracuni diri sendiri

  ๐Ÿฉบ Penyakit yang Bisa Timbul karena Menyimpan Dendam & Sakit Hati ๐Ÿ’” 1. Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi • Dendam = stres...