Rabu, 04 Januari 2023

APA PUN YANG KAMU FOKUSKAN MEMBESAR & TERTARIK DATANG KE DALAM KEHIDUPAN KAMU



APA PUN YANG KAMU FOKUSKAN MEMBESAR & TERTARIK DATANG KE DALAM KEHIDUPAN KAMU

Focus on fear, you attract more fear.

Fokus pada ketakutan, kamu menarik lebih banyak ketakutan.


Focus on hate, you attract more hate.

Fokus pada kebencian, kamu menarik lebih banyak kebencian.


Focus on sadness, you attract more sadness.

Fokus pada kesedihan, kamu menarik lebih banyak kesedihan.


Focus on negativity, you attract more negativity.

Fokus pada kenegatifan, kamu menarik lebih banyak kenegatifan.


Focus on positivity, you attract more positivity.

Fokus pada kepositifan, kamu menarik lebih banyak kepositifan.


Focus on kindness, you attract more kindness.

Fokus pada kebaikan, kamu menarik lebih banyak kebaikan.


Focus on power, you attract more power.

Fokus pada kekuatan, kamu menarik lebih banyak kekuatan.


Focus on joy, you attract more joy.

Fokus pada sukacita, kamu menarik lebih banyak sukacita.


Focus on blessings that make you grateful to Almighty Allah, you attract more blessings that make you even more grateful to Almighty Allah.

Fokus pada berkat, nikmat, rahmat, anugerah & karunia yang membuatmu bersyukur kepada Allah, kamu menarik lebih banyak berkat, nikmat, rahmat, anugerah & karunia yang membuatmu semakin bersyukur lagi kepada Allah. 


Your life would never be the same again


Hidupmu takkan pernah sama lagi


Demikianlah adanya... Demikianlah kenyataannya...


Petulis : Dr. Jen Zainal Asyikin Hans 

Selasa, 03 Januari 2023

13 Tips Hidup Bahagia Dalam Islam Lahir Batin

 


13 Tips Hidup Bahagia Dalam Islam Lahir Batin kita.

Berbagai tujuan dan rintangan dalam kehidupan terkadang membuat kehidupan di dunia terasa sangat buruk dan menyiksa. Lalu bagaimana cara mendapatkan hidup yang bahagia dalam Islam? Berikut adalah beberapa tips hidup bahagia menurut Islam :


1. Selalu bersyukur

Kehidupan di dunia akan jauh terasa lebih bahagia jika kita banyak bersyukur. Sebagaimana firman Allah:

Artinya: ” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.(Q.S. Ibrahim: 7)


2. Selalu melihat ke bawah

Rasulullah SAW bersabda: “Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah. “(Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)


3. Sering bersedekah

Dengan bersedekah, maka hidup kita akan jauh lebih berkah dan lapang. Sebagaimana janji Allah SWT:

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”.(Q.S. Al Baqarah: 245)


4. Berbaik sangka kepada Allah

Ada banyak keutamaan berbaik sangka kepada Allah, salah satunya adalah mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup.


Dari Anas ra. sesungguhnya Nabi SAW. masuk untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah SAW. bersabda:


Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah SAW.! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosadosaku.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda,


“Tidaklah takut dan roja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, al-Mundziri berkata, “Hadits ini sananya hasan”).


5. Bersikap ikhlas

Artinya :”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata:


“Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” ( Q.S. At Taubah: 59)


6. Selalu menjalankan ibadah

Orang yang selalu berpegang teguh pada ajaran Islam, tentunya akan jauh lebih bahagia hidupnya. Hidup mereka akan dipenuhi dengan ridho Allah.


Artinya :” Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” ( Q.S. Al A’raaf: 170)


7. Taubat


Tidak akan bahagia hidup seseorang sebelum ia melakukan taubat jika ia mempunyai dosa, apalagi jika itu adalah dosa besar dalam Islam.

Artinya :” Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah:


“Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( Q.S. Al An’aam: 54)


8. Rajin puasa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipatgandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa. Puasa adalah untukKu dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian misik.” (HR Ahmad No 4036)


9. Menjadi pendengar yang baik

Artinya :” yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” ( Q.S. Az Zumar: 18)


10. Mendapat pasangan yang shaleh/shelahah

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani berkata dalam Adh Dho’ifah bahwa hadits ini hasan lighoirihi)


11. Mencari harta di jalan halal

Kehalalan harta yang didapat juga akan menentukan kebahagiaan seseorang atau tidak. Ia tidak akan pernah merasa tenang dalam hidup jika harta yang didapat adalah harta haram. Rasulullah bersabda:


Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan (akan merusak agama) kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian adalah jika (perhiasan) dunia dibentangkan (dijadikan berlimpah) bagi kalian sebagaimana (perhiasan) dunia dibentangkan bagi umat (terdahulu) sebelum kalian,


Maka kalian pun berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berlomba-lomba mengejarnya, sehingga (akibatnya) dunia (harta) itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka”( HR. Bukhari Muslim)


12. Bersahabat dengan orang shaleh

Rasulullah bersabda:

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa.)


13. Menyayangi mahluk hidup lainnya

Rasulullah bersabda:

““Pada setiap sedekah terhadap mahluk yang memiliki hati (jantung) yang basah (hidup) akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah.” (Bukhori, Muslim).



Dikutip dari : https://dalamislam.com/info-islami/tips-hidup-bahagia-dalam-islam

Senin, 02 Januari 2023

Rahasia Agar Allah Tersenyum Kepadamu, Maka Buatlah Ibumu Tersenyum






Rahasia Agar Allah Tersenyum Kepadamu, Maka Buatlah Ibumu Tersenyum


Satu saat Ibnu Umar datang menghadap kepada Rasulullah

Ia bertanya, 'Ya Rasullullah, aku tidak bisa melihat Allah itu seperti apa, tetapi bagaimana caranya aku ingin merasakan kalau Allah sedang tersenyum kepadaku ? dan kata Ibnu Umar aku tidak bisa melihat wajahnya Allah, tetapi aku ingin tahu seperti apa Allah tersenyum kepadaku ?'.


Maka Rasulullah menjawab, 

wahai Ibnu Umar, kalau kamu ingin membuat wajah Allah tersenyum kepadamu, maka buatlah senyum diwajah ibumu.

Karena saat ibumu tersenyum karena kebaikanmu, ibumu tersenyum karena ulahmu, ibumu tersenyum karena kelakuanmu, ibumu tersenyum karena perilakumu, ibumu tersenyum karena prestasimu, ibumu tersenyum karena sesuatu yang kau berikan kepadanya.


Di saat itulah Allah sedang tersenyum kepada kamu

Sebaliknya saat kita menguaraikan air mata ibu kita, membuat ibu kita sedih, membuat ibu kita pilu, membuat ibu kita gelisah, membuat ibu kita sakit hati, karena ulah kita, disaat itulah Allah sedang murka kepada kita.


Mulai sekarang, cobalah merenung, sudah seberapa sering kita membuat ibu kita tersenyum? Atau malah ternyata kerjaan kita hanya membuat mereka bersedih?


Di dalam Al-Qur'an, Allah juga sudah menegaskan tentang berbakti kepada orang tua, salah satunya dalam Al-Qur'an surah Al-Isro ayat 23 :


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

wa qodhoo robbuka allaa ta'buduuu illaaa iyyaahu wa bil-waalidaini ihsaanaa, immaa yablughonna 'ingdakal-kibaro ahaduhumaaa au kilaahumaa fa laa taqul lahumaaa uffiw wa laa tan-har-humaa wa qul lahumaa qoulang kariimaa


"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 23)


Maka jelaslah bahwa keutamaan membuat orang tua terutama ibu bahagia itu, ada anjurannya, baik dalam Al-Qur'an maupun lewat penyampaian Rasullullah SAW.


Semoga kita menjadi anak yang tahu diri, dengan menjaga senyum ibu, karena sesungguhnya ridho Allah juga tergantung pada ridho kedua orang tua.

____


Self-Reminder ( Mengingatkan diri sendiri)

Back To Basic : 

Meraih Sukses dengan Energi Kalam ilahi

Menikmati Keajaiban "QUR’ANIC Law Of ATTRACTION

Jadilah hamba yang tahu diri pada Allah 

Anda itu tak punya apa - apa , Nyawa mu , Jantungmu, badan mu Milik Allah.

JADI IKUTI KEMAUAN ALLAH DAN IKUTI TELADAN RASULULLAH. 


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com

Minggu, 01 Januari 2023

AKHLAK



Thn 2023 tingkatkan :

Salam SPA + S , selarakan dg SOP ALLAH agar Pantas mendapatkan bahagia, Amanah diberi kepercayaan, Temukan Syukur pada sekecil apapun nikmat. 

___ 

"AMANAH"

Saya di beri oleh Allah Sehat , Rezeki, pekerjaan berkah dll yg tak dapat di sebut satu persatu karena betapa banyak nya nikmat Allah 

Amanah ini saya pegang teguh, Janji saya pada Allah akan saya tunaikan , saya berjanji Dan bersaksi Tuhan ku Allah , saya bekerja karena Allah.

Saya mengasihi keluarga karena Allah 

Saya jaga Moral Etika Agama ku , mencintai saudaraku baik seiman atau etika dalam mencintai saudara ku yang tidak seiman . Sebagaimana teladan Rasulullah. 

Selalu memaafkan orang lain , selalu mendoakan BAIK orang lain . 


___

"KOMPETENSI"

Saya menjadikan diri saya terus belajar , 

Harus mengembangkan kompetensi diri , karena ilmu itu terus berkembang , hindari kata saya sudah bisa, ini menutup pikiran kita , tidak lagi berusaha untuk mempelajari hal hal baru. Padahal 

Hidup selalu ada hal yang baru yang harus dipelajari.  

Nikmat yang Allah berikan pada saya , saya gunakan untuk menolong orang , agar orang lain lebih Baik dan lebih cerdas 

Saya berusaha menolong orang lain agar orang lain sukses.

Pekerjaan Amanah yang diberikan pada ku , saya selesai dengan Baik , karena Allah . 

____

HARMONIS

Perbedaan adalah sunatullah , tak ada satupun di dunia ini yang sama. Baik itu sifat, gaya , karakter 

Saya harus hargai orang lain , saya wajib menyelaraskan hati pikiran dan gerak dengan orang lain, dengan saya menghargai orang maka energi menghargai kembali ke saya. 

Menolong orang lain , pada hakekat nya menolong diri sendiri.  

Maka perbanyaklah menolong, merubah orang lain.

Dengan Menyelaraskan hati pikiran dan tindakan dengan orang lain , tidak egois sombong, maka kondusif terwujud. 

Karena sudah sejiwa sehati sepemikiran.

Saya yakin saya di percaya oleh orang lain 

Saya yakin saya di ikuti oleh orang lain

___

LOYAL

Dalam hidup tentu ada skala prioritas , 

Apa yang menjadi prioritas, itulah yang di lakukan. 

Sesibuk apa , jika Azan panggilan sholat atau pun tidak ada azanpun , maka utamakan lah sholat, tinggal perniagaan dan kegiatan lain nya.

Karena kebaikan tanpa Sholat, pasti sia sia.

Jaga lah nama baik diri sendiri, teman , keluarga. Terutama Ketauhidan pada Allah.

Mewujudkan Kebaikan untuk orang lain , mengasihi orang lain, meringankan beban orang lain. 

Menghormati, mematuhi aturan yang di buat jika itu mendukung Dan meningkatkan Iman pada Allah .

____

ADAPTIF 

Kalau tidak cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan, maka akan tertinggal . 

Setiap menyesuaikan diri , maka membangun kekuatan diri. Agar terus bertahan. Karena lingkungan, ilmu pengetahuan situasi kondisi 

Setiap detik berubah. 

Dinosaurus musnah, karena tidak bisa menyesuaikan diri.

Di mana pun , suka duka susah senang saya selalu menyesuaikan diri. 

Dengan menyesuaikan diri , maka saya mampu mengendalikan keadaan.

Perubahan terus berjalan , ikuti teknologi, ilmu pengetahuan. 

Belajar lah terus Sebagai pembelajar Abadi.

___

KOLABORATIF 

Saya saya bekerja, ber sosial kemasyarakatan itu penting, karena saya butuh pertolongan orang lain , pendapat orang lain , semakin banyak masukan atau pun kritikan , maka Semakin kuat diri anda . Maka jalinlah kerja sama bersinergi 

Sehingga Kekuatan anda terpadu. 

Manfaatkan orang lain dengan menghargai pendapat , memberi kesempatan orang lain agar dapat hasil yang lebih baik .


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com 

Sabtu, 31 Desember 2022

MEMAAFKAN ADALAH IMAN YANG PALING TINGGI



RUMUS BAHAGIA, KEMULIAAN , DERAJAT TINGGI

ADALAH MEMAAFKAN

MEMAAFKAN ADALAH IMAN YANG PALING TINGGI

KEIMANAN = KEBAHAGIAAN = KESUKSESAN 

by : Abdulahhubai,A.Md, CHt, CI


Forgiveness Therapy

Istilah dalam Terapy 

Usaha membangkitkan keinginan Diri untuk memaafkan dengan menyadari bahwa memaafkan kan adalah Aturan Allah dan Rasulullah .

Jika anda berpikir bisa maka pasti bisa

Namun hati pikiran dan tindakan harus selaras 

Bahwa dengan tuntunan Allah , yakin bisa .

Berdoa lah : Ya Allah , jadikanlah aku pemaaf sebagaimana Rasulullah. Aamiin


Rasulullah telah mengajarkan umat nya untuk memaafkan 

Namun kita lupa bahwa ajaran memaafkan itu semenjak 611 M silam 

 Mari : 

Back to ALLAH 

Back to AL-QUR’AN 

Back to SUNNAH

ALQURAN DAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP


Istilah memaafkan dalam bahasa Arab sendiri adalah Al 'Afwu. 

Artinya secara bahasa adalah melewatkan, membebaskan, meninggalkan pemberian hukuman, menghapus, dan meninggalkan kekasaran perilaku.


Rasulullah SAW telah banyak mendorong umat muslim untuk bersikap pemaaf pada orang lain melalui contoh perbuatannya semasa hidup.

 

Dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah, pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah SAW, maka dia menjawab,

"Beliau tidak pernah berbuat jahat, tidak berbuat keji, tidak meludah di tempat keramaian, dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan. Melainkan beliau selalu memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain," (HR Ibnu Hibban).


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِا لْعُرْفِ وَاَ عْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ

khuzil-'afwa wa-mur bil-'urfi wa a'ridh 'anil-jaahiliin


"Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh."

(QS. Al-A'raf 7: Ayat 199)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَا لْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَا لْعَا فِيْنَ عَنِ النَّا سِ ۗ وَا للّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ 

allaziina yungfiquuna fis-sarrooo-i wadh-dhorrooo-i wal-kaazhimiinal-ghoizho wal-'aafiina 'anin-naas, wallohu yuhibbul-muhsiniin

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 134)


Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)." (HR Muslim)


Rasulullah SAW bersabda, "Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada,"

(HR Bukhari dan Ad Dailami)


 "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah)," HR At Thabrani)


"Orang yang paling penyantuh di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya,"

(HR Al Anshari)


Keep on mind that forgiveness is not for others. It's for yourself.

Ingat memaafkan bukan untuk kepentingan orang lain. Memaafkan untuk kepentinganmu sendiri.


Forgiving is not forgetting. It's remembering without anger.

Memaafkan tidak sama dengan melupakan. Memaafkan adalah mengingat tanpa kemarahan.


Demikianlah adanya... 

Demikianlah kenyataannya.


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com

ALQURAN DAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP



Back to ALLAH 

Back to AL-QUR’AN 

Back to SUNNAH


ALQURAN DAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP


Barang siapa berpegang teguh pada Al Qur an dan As sunnah maka ?


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يَّوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَّتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ ۗ فَاَ مَّا الَّذِيْنَ اسْوَدَّتْ وُجُوْهُهُمْ ۗ اَكَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَا نِكُمْ فَذُوْقُوا الْعَذَا بَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ

yauma tabyadhdhu wujuuhuw wa taswaddu wujuuh, fa ammallaziinaswaddat wujuuhuhum, a kafartum ba'da iimaanikum fa zuuqul-'azaaba bimaa kungtum takfuruun


"Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Ada pun orang-orang yang berwajah hitam muram (kepada mereka dikatakan), "Mengapa kamu kafir setelah beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.""

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 106)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰ نَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَ يُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًا 

inna haazal-qur-aana yahdii lillatii hiya aqwamu wa yubasysyirul-mu-miniinallaziina ya'maluunash-shoolihaati anna lahum ajrong kabiiroo


"Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,"

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 9)


 “Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)


Al-Qur’an adalah petunjuk dan jalan hidup


Sebuah HP biasanya dilengkapi dengan buku petunjuk nya . 

Kita semua tentu tahu dan sepakat bahwa jika penggunaan HP tersebut tidak sesuai dengan yang tertera dalam buku petunjuk, tentu akan berdampak negatif terhadap alat tersebut yang pada akhirnya hanya akan membuatnya rusak dan tidak bisa digunakan. 

Iya, karena kita yakin buku itu dibuat oleh si pembuat HP tersebut yang tentu lebih tahu cara mengoperasikan dan menjaga agar alat tersebut tidak rusak.


Begitulah al-Qur’an dan Sunnah, dua warisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, petunjuk segala lini dan sendi kehidupan manusia dalam upaya meraih kebahagiaan hakiki dunia akhirat.

 

Secara khusus al-Qur’an berisi firman-firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang menciptakan kita, dunia dan seisinya, yang lebih tahu apa yang terbaik buat kita, Yang lebih tahu apa yang dapat merusak kehidupan kita.


Maka jika kita percaya pada apa yang dijelaskan si pembuat buku, terus kenapa kita tidak percaya kepada yang menciptakan kita?


Perkara untuk berpedoman pada petunjuk Allah melalui kitab-Nya, bukan sekedar pilihan atau seenaknya saja. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَمَا كَا نَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۤ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا

wa maa kaana limu-miniw wa laa mu-minatin izaa qodhollohu wa rosuuluhuuu amron ay yakuuna lahumul-khiyarotu min amrihim, wa may ya'shillaaha wa rosuulahuu fa qod dholla dholaalam mubiinaa


"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata."

(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 36)


Umat meninggalkan al-Qur’an, akibatnya ?


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Berkatalah Rasul:


”Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuhkan”. (QS. al-Furqan: 30)

Ada beberapa bentuk meninggalkan al-Quran. Setiap bentuk memiliki perbedaan kadarnya dengan yang lainnya, sebagaimana telah disebutkan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah. 


Adapun bentuk-bentuk meninggalkan al-Quran sebagai berikut. 


Pertama, tidak mau mendengarkannya, mengimaninya, dan memerhatikannya. Hal itu telah menyelisihi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala,


“Dan, apabila dibacakan Al-Quran, dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-A’raaf: 204).


Kedua, tidak mengamalkannya dengan tidak memerhatikan apa yang telah dihalalkan dan diharamkannya walaupun ia membacanya dan mengimaninya. Padahal, dalam ayat yang disebutkan di atas, al-Quran adalah petunjuk ke jalan yang lurus. 

Berarti, jika tidak melaksanakan al-Quran, kesesatan menjadi sebuah kepastian.


Ketiga, tidak mau berhukum dengan al-Quran, baik dalam masalah akidah maupun yang lainnya. Kemudian, menganggap bahwa al-Quran tidak memberikan keyakinan dan lafaz-lafaznya tidak menghasilkan keilmuan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Dan, Kami turunkan kepadamu Alkitab (al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS an-Nahl : 89).


Keempat, tidak merenungkannya, memahaminya, dan tidak berusaha untuk mengetahui keinginan Sang Pembicara di dalam al-Quran, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Firman Allah,

“Maka, apakah mereka tidak memerhatikan Al-Quran? 

Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. an-Nisa: 82).


Para musuh Islam berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin secara personal maupun kelompok dari sumber utama kekuatannya yaitu al-Quran. 

Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh al-Quran sendiri mengenai target rahasia mereka dalam memerangi kaum muslimin dalam firman-Nya:

“Dan orang-orang yang kafir berkata:”Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka).” (QS. Fushshilat: 26)


Kesibukan kita terhadap al-Qur’an kini diganti dengan sinetron-sinetron dan acara televisi lainnya, musik dan konser-konsernya, dan segala bentuk yang melalaikan kita dari al-Qur’an yang sebenarnya dibalik itu adalah peran dari kuffar dan munafik untuk mengalihkan kita dari Islam, dari petunjuk Allah, al-Qur’an.

Jauhnya umat terhadap al-Quran merupakan suatu masalah besar yang sangat fundamental dalam tubuh kaum muslimin. 


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (al-Quran) ini dan menghinakan yang lain dengannya pula.” (HR. Muslim)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ قَدْ جَآءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِ ۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ

yaaa ayyuhan-naasu qod jaaa-atkum mau'izhotum mir robbikum wa syifaaa-ul limaa fish-shuduuri wa hudaw wa rohmatul lil-mu-miniin


"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman."

(QS. Yunus 10: Ayat 57)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَلَوْ جَعَلْنٰهُ قُرْاٰ نًا اَعْجَمِيًّا لَّقَا لُوْا لَوْلَا فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ ۗ ءَاَعْجَمِيٌّ وَّعَرَبِيٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَآءٌ ۗ وَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْۤ اٰذَا نِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۗ اُولٰٓئِكَ يُنَا دَوْنَ مِنْ مَّكَا نٍۢ بَعِيْدٍ

walau ja'alnaahu qur-aanan a'jamiyyal laqooluu lau laa fushshilat aayaatuh, a a'jamiyyuw wa 'arobiyy, qul huwa lillaziina aamanuu hudaw wa syifaaa, wallaziina laa yu-minuuna fiii aazaanihim waqruw wa huwa 'alaihim 'amaa, ulaaa-ika yunaadauna mim makaanim ba'iid


"Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (Rasul), orang Arab? Katakanlah, "Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.""

(QS. Fussilat 41: Ayat 44)


Surah apa untuk penyembuh?

Surat Al Fatihah


"Dan subhanallah, Al Fatihah termasuk surah yang paling dahsyat untuk menyembuhkan segala penyakit," ucap Syekh Ali Jaber 


Apa Fungsi surat Al Isra ayat 82?


Menurut pendapat sebagian mufassir, surat Al-Isra ayat 82 menerangkan bahwa Al-Qur'an mengandung daya penawar dan rahmat bagi kegelisahan manusia. Supaya manusia dapat hidup bahagia yakni memiliki jiwa yang sehat dari penyakit mental. Agar manusia terhindar dari kegelisahan dan kecenderungan kepada kebatilan.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَنُنَزِّلُ مِنَ الْـقُرْاٰ نِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّـلْمُؤْمِنِيْنَ ۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَا رًا

wa nunazzilu minal-qur-aani maa huwa syifaaa-uw wa rohmatul lil-mu-miniina wa laa yaziiduzh-zhoolimiina illaa khosaaroo


"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian."

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 82)


Berikut doa yang dipanjatkan Rasulullah: 


اللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذهِبِ البَأسَ اشفِ أَنتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاوءُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا


“Allahumma Rabban nasi, adzhibil ba’sa isyfi anta asy-syafi la syifa’a illa syifauka syifaan la yughadiru saqman.”


Artinya: Ya Allah Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit ini sembuhkan lah, engkau dzat Yang Maha Penyembuhan, tak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, yaitu kesembuhan yang tak meninggalkan rasa sakit. 


Zikir apa yang bisa menyembuhkan penyakit?


Mengamalkan Surah Al Mu'awwidzat (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas) Surah Al Quran yang diyakini mujarab untuk kesembuhan dari segala penyakit adalah Surah Al Muawwidzat, yakni Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Ketiganya adalah surah penutup dalam Al Quran dan memiliki keutamaan serta fadhilah yang agung.


Doa Rasulullah saat Sakit

Suatu ketika, Rasulullah SAW pernah terkena suatu penyakit. Beliau kemudian membaca dan mengamalkan zikir yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:


بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah (3x).


Artinya: "Dengan nama Allah."


أَعُوذُ بِاَللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ


A'ūdzu billāhi wa qudratihī min syarri mā ajidu wa uhādziru (7x).


Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari keburukan apa yang kurasakan dan ku khawatirkan."


Kisah Pengobatan Penyakit Jasmani Menggunakan Al Qur’an


Berikut kisah pengobatan penyakit fisik/jasmani dengan menggunakan Al-Fatihah. Kisah ini berasal dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri yang sedang mengobati dengan membacakan bacaan ruqyah kepada orang yang hampir lumpuh karena terkena sengatan kalajengking. Beliau menggunakan Al-Fatihah sebagai bacaan ruqyah dan ternyata atas izin Allah hal tersebut berhasil menyembuhkannya.


Berikut kisahnya dalam hadits,


ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻯِّ ﺃَﻥَّ ﻧَﺎﺳًﺎ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻓﻰ ﺳَﻔَﺮٍ ﻓَﻤَﺮُّﻭﺍ ﺑِﺤَﻰٍّ ﻣِﻦْ ﺃَﺣْﻴَﺎﺀِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺏِ ﻓَﺎﺳْﺘَﻀَﺎﻓُﻮﻫُﻢْ ﻓَﻠَﻢْ ﻳُﻀِﻴﻔُﻮﻫُﻢْ . ﻓَﻘَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﻬُﻢْ ﻫَﻞْ ﻓِﻴﻜُﻢْ ﺭَﺍﻕٍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺳَﻴِّﺪَ ﺍﻟْﺤَﻰِّ ﻟَﺪِﻳﻎٌ ﺃَﻭْ ﻣُﺼَﺎﺏٌ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻧَﻌَﻢْ ﻓَﺄَﺗَﺎﻩُ ﻓَﺮَﻗَﺎﻩُ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻓَﺒَﺮَﺃَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻓَﺄُﻋْﻄِﻰَ ﻗَﻄِﻴﻌًﺎ ﻣِﻦْ ﻏَﻨَﻢٍ ﻓَﺄَﺑَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻘْﺒَﻠَﻬَﺎ . ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺣَﺘَّﻰ ﺃَﺫْﻛُﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻰِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ .- ﻓَﺄَﺗَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻓَﺬَﻛَﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻟَﻪُ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪِ ﻣَﺎ ﺭَﻗَﻴْﺖُ ﺇِﻻَّ ﺑِﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ . ﻓَﺘَﺒَﺴَّﻢَ ﻭَﻗَﺎﻝَ ‏« ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺩْﺭَﺍﻙَ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺭُﻗْﻴَﺔٌ ‏» . ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺧُﺬُﻭﺍ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﺍﺿْﺮِﺑُﻮﺍ ﻟِﻰ ﺑِﺴَﻬْﻢٍ ﻣَﻌَﻜُﻢْ »


“Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, ‘Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.’ Di antara para sahabat lantas berkata, ‘Iya ada.’ Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. Pembesar tersebut pun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi


shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, ‘Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?’ Beliau pun bersabda, ‘Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian’” (HR. Bukhari dan Muslim).


Kepada sahabat yang sakit, Nabi kerap kali berpesan, Bagi kalian ada obat penyembuh, yakni madu dan Alquran. (HR Ibnu Majah dan al-Hakim). Sebagai asy-Syifa, orang beriman diimbau banyak membaca Alquran, karena ia ialah obat penyembuh.


Usman Ibn ʻAffan r.a. meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda :

"Yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya (kepada orang lain),” (HR Bukhari).


Allah SWT berfirman:


“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram”. (Qs Ar-Ra’du 28)

____


Apa Saja Surah Penenang Hati dan Pikiran dalam Al-Qur'an?


1. Surah Al Insyirah Ayat 6

Surah Al Insyirah ayat 6 memberi semangat untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik sesuai aturan dan ketentuanNya. Allah SWT tidak akan meninggalkan hambaNya yang telah melakukan usaha terbaik.


إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا


Bacaan latin: inna ma'al-'usri yusra


Artinya: "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."


2. Surah Ar Ra'ad Ayat 24

Surah penenang hati dan pikiran selanjutnya adalah surah Ar Ra'd ayat 24 yang mengingatkan keuntungan yang diperoleh seorang hamba yang sabar saat dilanda kesulitan. Kesabaran dan usaha akan membawa seorang muslim ke kondisi yang lebih baik.


سَلَٰمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى ٱلدَّارِ


Bacaan latin: Salamun 'alaikum bima sabartum fa ni'ma 'uqbad-dar


Artinya: "(Sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu."


3. Surah Ar Ra'ad Ayat 28

Dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan hambaNya untuk jangan pernah menjauh dariNya dalam menjalani kehidupan. Diingatkan pula dalam surah Ar Ra'd ayat 28, agar kesulitan tidak membuat manusia jauh dari Allah SWT.


ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ


Bacaan latin: Allazina amanụ wa tatma 'innu qulubuhum bizikrillah, ala bizikrillahi tatma 'innul-qulub


Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram."


4. Surah Al Baqarah Ayat 216

Kesulitan mungkin menjadi hal yang paling tidak diharapkan seorang muslim terjadi pada dirinya. Namun, Allah SWT mengingatkan, ada hikmah yang bisa diambil dari kesulitan seperti dalam surah Al Baqarah ayat 216.


كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ


Bacaan latin: Kutiba 'alaikumul-qitalu wa huwa kur-hul lakum, wa 'asa an takrahu syai'aw wa huwa khairul lakum, wa 'asa an tuhibbu syai'aw wa huwa syarrul lakum, wallahu ya'lamu wa antum la ta'lamun


Artinya: Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.


5. Surah Al Baqarah Ayat 186

Kepada yang sedang kesulitan, Allah SWT mengingatkan untuk selalu berdoa dan jangan segan meminta petunjuk dariNya. Allah SWT juga mengingatkan keberadaanNya yang selalu dekat dengan seorang hamba.


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ


Bacaan latin: Wa iza sa'alaka 'ibadi 'anni fa inni qarib, ujibu da'watad-da'i iza da'ani falyastajibu li walyu'minu bi la'allahum yarsyudun


Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."


6. Surah Ali Imran Ayat 200

Melansir Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy dalam Tafsir Al-Quranul Majid An-Nur Jilid 1, ayat ini diturunkan sesuai dengan latar belakang muslim di Makkah saat itu yang tidak memiliki kebebasan dalam berdagang. Mereka kerap memperoleh gangguan dari kaum musyrikin selagi melakukan usaha ekonominya.


Untuk menenangkan hati kaum muslimin, diturunkanlah surah Ali Imran ayat 200:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ࣖ


Bacaan latin: Yā ayyuhallażīna āmanuṣbirụ wa ṣābirụ wa rābiṭụ, wattaqullāha la'allakum tufliḥụn


Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung."


Di samping surah-surah penenang hati dan pikiran di atas, membaca zikir sehari-hari juga dapat dilakukan muslim. Salah satunya memperbanyak bacaan istigfar sebagaimana disebut dalam hadits Rasulullah SAW,


أكْثِرُوْا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ، فَمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ جَعَلَ الله لَهُ مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ


Artinya: Barangsiapa memperbanyak istigfar, niscaya Allah melegakan setiap kegundahan mereka, melepaskan kesempitan mereka, dan memberikan rezeki secara tidak diduga-duga," (HR Abu Dawud).

_______


*Fastabiqul Khairat*

 Lakukan aktivitas positif yang menghasilkan kebaikan. Biarkan kebaikan bekerja dengan cara nya 


Kutipan :  

QS. Al-'Asr 103: Ayat 3

Allah memerintah manusia : 


*....saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran*.


Rumus Pertolongan adalah Kesabaran

"Ketahuilah bahwasannya kemenangan itu bersama kesabaran, dan jalan keluar itu bersama kesulitan, dan bahwasanya bersama kesulitan ada kemudahan". [Hr. Tirmidzi]


Rumus Kesuksesan Kebahagian adalah keimanan. 

(Sungguh pasti beruntung orang yang beriman)

(Al mukminun 1-11)


#HypnosisMotivasiPratitioner

www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com

PENTINGNYA SHALAT



PENTINGNYA SHALAT

قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي صَلَاتِهِمۡ خَٰشِعُونَ

(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam Shalatnya,


Qs. Ta Ha ayat 14 : 

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَا سْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ وَاِ نَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ 

wasta'iinuu bish-shobri wash-sholaah, wa innahaa lakabiirotun illaa 'alal-khoosyi'iin


"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45)


Bahkan Rasulullah dalam sebuah hadistnya menegaskan bahwa Shalat menjadi pembeda atau pembatas yang tegas antara seorang muslim dengan orang kafir. 


Perjanjian antara kami dengan mereka (orang kafir) adalah mengenai shalat, barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).  


Shalat adalah tiang agama. Barang siapa menegakkan shalat, maka berarti telah menegakkan agama. Dan barang siapa meninggalkan shalat, maka ia telah merobohkan agamanya”.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ


innamaa ya'muru masaajidallohi man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wa aqoomash-sholaata wa aataz-zakaata wa lam yakhsya illalloh, fa 'asaaa ulaaa-ika ay yakuunuu minal-muhtadiin


"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."

(QS. At-Taubah 9: Ayat 18)


___

Mari saling nasihati 

QS. Al-'Asr 103: Ayat 3

Allah memerintah manusia : 

*....saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran*.


Rumus Pertolongan adalah Kesabaran

"Ketahuilah bahwasannya kemenangan itu bersama kesabaran, dan jalan keluar itu bersama kesulitan, dan bahwasanya bersama kesulitan ada kemudahan". [Hr. Tirmidzi]


Rumus Kesuksesan Kebahagian adalah keimanan. 

(Sungguh pasti beruntung orang yang beriman)

(Al mukminun 1-11)


#HypnosisMotivasiPratitioner

www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com


Copas dari guru ngaji ( wak gempur, mangcak AS Ari. dan dari semua guru )



Meracuni diri sendiri

  🩺 Penyakit yang Bisa Timbul karena Menyimpan Dendam & Sakit Hati 💔 1. Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi • Dendam = stres...