Minggu, 02 Mei 2021

"PESAN INDAH MBAH MAIMUN"

 


"PESAN INDAH MBAH MAIMUN"


Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, Maka angkat dan tolonglah...

Barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat..


Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, Maka singkirkanlah,

Barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga..


Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya,

Maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, Semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga..


Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan,

Maka antarkanlah ia..

Barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia..


Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, Maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu,

Setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu, Yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu..


Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali,

Maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti sesama makhluk hidup.....

Setidaknya itu akan menjadi sedekah untuk dirimu..


Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:


رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ


“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya.

Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya.”


Jangan pernah meremehkan kebaikan,

Bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya,

Bukan karena panjang shalat malamnya.

Tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.


Rasulullah bersabda:


« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».


“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".

(HR. Muslim)


Mari kita selalu berusaha dengan pikiran dan prilaku positif,

Semangat meraih kebaikan.

Kamis, 29 April 2021

KISAH ANTING DAN BAN SEPEDA

 



KISAH ANTING DAN BAN SEPEDA



Di suatu daerah terpencil nun jauh di sana hidup sepasang suami isteri yang sedang menikmati hari-hari bahagia mereka. Canda ria dan guyonan keluarga yang biasa menjadi bumbu dalam kehidupan berumah tangga sering mereka lakukan. Mereka terlihat begitu menikmati hidup yang penuh ceria, sampai pada suatu saat mereka tersentak oleh suatu keadaan.

Besarnya cinta suami kepada sang isteri menimbulkan semangat ingin membahagiakannya. Ia merasa sedih manakala menatap wajah isterinya. Dalam penglihatannya, wajah cantik sang isteri mendadak memudar begitu dilihat anting-anting yang dipakainya hanya sebelah.

Demikian juga besarnya rasa sayang isteri kepada sang suami membuat ia menaruh perhatian sangat besar. Ia merasa kasihan melihat sepeda satu-satunya milik suami yang menjadi andalannya mencari nafkah tidak bisa dipakai karena bannya hanya satu.

Ide brillian muncul dalam hati suaminya. “Percuma aku punya sepeda kalau bannya hanya satu. Daripada tidak bisa dipakai ngojek akan aku jual dan hasilnya akan aku belikan anting-anting sebelah untuk menggenapkan yang sudah ada”. Dengan maksud membuat surprise kepada isterinya, tanpa pikir panjang ia pun berangkat ke pasar.

Pada saat yang bersamaan, ternyata isterinyapun mempunyai pikiran yang sama. “Daripada memakai anting-anting hanya sebelah mengapa tidak aku jual saja, dan hasilnya akan aku belikan ban sepeda supaya suami bisa mencari nafkah dengan baik”. Iapun bergegas pergi ke pasar, mumpung suaminya sedang tidak ada.

Setelah mereka mewujudkan rencana masing-masing, apa yang terjadi ? Mereka berkumpul di rumah dan perbincangan pun dimulai.

“Mas”, sang isteri memulai pembicaraan. “Mulai besok kamu sudah bisa mencari nafkah lagi. Saya belikan satu ban sepeda supaya sepedamu bisa dipake ngojek”. Suaminya terlihat kaget seraya bertanya, “Dari mana kamu punya uang?”. Sang isteri pun memberi penjelasan, “Ban sepeda ini aku beli dari penjualan anting-anting yang sebelah itu. Aku jual karena kalau dipakai juga kurang pantas kalau hanya sebelah”.

“Astaghfirullah”, timpal suaminya. “Mengapa kamu nggak bilang dulu. Ban sepeda yang satu itu sudah aku jual untuk membeli anting-anting supaya kamu pantas memakainya”.

Semuanya terdiam… sesekali mereka menarik nafas panjang. Cita-cita mereka ingin membahagiakan pasangan belum bisa diwujudkan akibat keinginan mereka tidak dikomunikasikan terlebih dahulu.

Cerita di atas bisa saja terjadi pada diri kita jika kita tidak mau terbuka dan berterus terang kepada pasangan kita. Komunikasi dan bermusyawarah merupakan unsur penting dalam membangun kebahagiaan, apakah itu kebahagiaan pribadi, rumah tangga, keluarga, maupun dalam konteks yang lebih luas.

وَ شَاوِرْهُمْ فِى اْلاَمْرِ

“Dan musyawarahkanlah urusan itu dengan mereka”

*MENCINTAI KARENA ALLAH*


 




































*MENCINTAI KARENA ALLAH*



Di jalan ini aku mengenalmu
Di jalan ini aku mencoba dekat denganmu
Di jalan ini aku ingin menjalin ukhuwah bersamamu
Dan di jalan ini ingin kutapaki kebersamaan denganmu

Ketulusan cinta Ilahi kan menjadi saksi
Narasi pun tak mampu mewakili
Lantaran adanya rasa pun sepenuh hati

Hingga tak cukup tertuang dalam kalimat ini

Indah...
Berkah...
Jannah...

Kelak kita pun bisa berucap, "Akhirnya kita berjumpa disini (surga) saudaraku." sembari mengulurkan tangan untuk memegang erat menanda hati diliputi bahagia.

Semoga ukhuwah selalu terjalin indah
Tak ada keinginan untuk berpisah
Karena cinta kepada Allah kan mengikat hingga kehidupan tak berakhiran
Maka kita jaga jalinannya agar tak mudah terceraiberaikan.

Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا تحاب اثْنَان فِي الله إِلَّا كَانَ أحبهم إِلَى الله أشدهما حبا لصَاحبه

*Tidaklah dua orang saling mencintai karena Allah kecuali yang paling dicintai Allah adalah yang paling besar kecintaan pada saudaranya*
(HR.Ibnu Hibban)

*Dalam hadits yang lain, Allah ta’ala menjanjikan untuk memuliakan mereka. Dari Abu Umamah radiyallahu ‘anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,*

ما من عبد أحبّ عبدا لله إلا أكرمه الله عز وجل

*Tidaklah seorang hamba mencintai hamba yang lain karena Allah kecuali ia akan dimuliakan oleh Allah ta’ala*
(HR.Ahmad)

RACUNI PIKIRAN

 


————————

*Dua Rakaat Sebelum Subuh , lebih baik dunia seisinya*

————————

 *JANGAN LELAHKAN HIDUPMU UNTUK DUNIA*

 _*MANUSIA adalah makhluk yang paling SUSAH BAHAGIA,_*

_karena *BESARNYA ANGAN-ANGAN DUNIA,*_

_yang membuat *HIDUPNYA SIBUK* hingga lupa menjalankan tugas-tugas penting sebagai hamba Allah dan Khalifah Allah._


🍒 _*TIDAK* sedikit orang yang karena pekerjaannya,_

_mendapatkan income besar setiap bulannya,_

_tapi *SHOLAT menjadi tidak sempat,_*

_*MENDIDIK anak apalagi._*

🍒 _*ADA* banyak orang yang bisa wisata ke berbagai penjuru bumi,_

_namun menyantuni anak yatim *TIDAK PERNAH*,_

_peduli terhadap Muslim yang teraniaya apalagi..._


🍒 _*Dan................,*_

_dibalik itu semua,_

_ternyata *MEREKA adalah orang yang hidup dalam KETIDAKTENANGAN, KETIDAKBAHAGIAAN,* dan karena itu........,_

_semakin hari hidup mereka *DIKENDALIKAN oleh obsesi demi obsesi tentang MATERI atau UANG._*

📚 *Abu Hurairah* _radhiyallahu anhu_ berkata, 

*Rasulullah* _Shalllallahu ‘alayhi wasallam_ bersabda,

*”Akan menimpa umatku RACUN umat-umat lain.”*

▫️ Para sahabat bertanya, 

*“Apa itu racun umat-umat lain?”*

🔘 *Rasulullah* _Shalllallahu ‘alayhi wasallam_ bersabda, 

*“BERSENANG-SENANG tanpa batas, sombong, memperbanyak harta, perlombaan di dunia, saling menjauh, saling mendengki, hingga terjadi pembangkangan, kemudian kekacauan.”*

(HR. Thabrani)


Rabu, 28 April 2021

"Change Your Mind and Your Life Will Be Change!"

 






Mengubah *Ketidak Mungkinan Menjadi Mungkin*

Kosa Kata : " tidak mungkin" atau "mustahil" ,memiliki makna yang patut direnungkan. Ada hal yang memang sungguh sungguh tidak mungkin,namun ada juga "tidak mungkin" berpijak pada pola berpikir kita. Hal yang sungguh sungguh tidak mungkin ,misalnya mengharapkan  tangan atau kaki yang sudah terlanjur buntung ,akibat diamputasi,bisa tumbuh lagi seperti sediakala. 

Bahkan dalam kisah kisah mujizat,ada orang mati hidup kembali  atau orang buta bisa melihat lagi.Akan tetapi belum pernah ada tulisan yang mengatakan bahwa orang yang tangan atau kakinya
buntung,bisa tumbuh dan pulih lagi seperti semula.

Tetapi sebagian besar kata: "tidak mungkin" atau "impossible " diciptakan oleh pikiran kita sendiri. Misalnya, orang yang sudah pernah sakit parah,karena berbagai komplikasi,merasa bahwa tidak mungkin ia bisa pulih lagi seperti semula. Maka karena ia meyakini hal tersebut,jadilah seperti apa yang diyakininya,yakni seumur hidup tidak bisa pulih lagi seperti semula.

Atau orang yang hidupnya morat marit,merasa tidak mungkin kelak akan dapat membiayai anak anaknya untuk melanjutkan studi diluar negeri. Dan benarlah sesuai dengan apa yang diyakninnya,seumur hidup ia tidak menemukan jalan untuk membiayai pendidikan anak anaknya. Jangankan keluar negeri,bahkan membiayai uang kuliah didalam negeri saja tidak mampu.


Latar belakang adalah seorang perjual  Kembang ,maka secara logika ,mustahil dapat menjadi seorang pengusaha. Karena pola pikir demikian,maka orang sudah menutup peluang bagi dirinya sendiri.Sehingga secara alami,seumur hidup tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang pengusaha,karena ia sudah menutup peluang bagi dirinya sendiri

Kiat  Mengubah Yang Tidak Mungkin Menjadi Mungkin

Banyak sekali pengalaman , seorang yg hanya tukang beca dapat membiayai anak nya sampai dengan menyelesaikan Kuliah S1 , petani yg biasa saja  dapat mengantarkan anak nya menjadi perwira di angkatan, Yang hanya Tamatan SD menjadi Pengusaha dll. Yang menjadi terpenting jangan mengisi pikiran dengan imaginasi Tidak Mungkin, karena semua nya bisa menjadi mungkin.

Kekuatan Pikiran Dapat Menembus Dinding Ketidak Mungkinan
Hal yang sangat mendasar adalah mengubah cara berpikir .Change your mind and your life will be change" Hal ini sudah saya buktikan secara pribadi, yakni dengan :
• Selalu berpikiran positif
• Lakukan self talk
• Yakinkan diri :'saya pasti bisa"
• Kerja keras
• Jangan pernah menyerah
• Jatuh , bangun lagi. 
• Imaginasikan dan Visualkan keinginan kita sudah nya, lalu biarkan saja , alam seisi nya merespon dan bekerja.

Hapuskan kata :"tidak mungkin" dari pikiran kita.

Dengan mengubah cara berpikir kita, maka sikap mental akan ikut berubah. Perubahan sikap mental, secara alami prilaku kita juga akan mengalami perubahan, Perubahan prilaku,akan menghantarkan kita untuk menjadi orang yang berani bermimpi besar dan menjadikannya sebuah realita hidup

Dalam kalimat lain :" Dare to dream. Believe it.Do it and then you'll get it"  Beranilah untuk bermimpi. Yakini mimpi kita . Kerja keras dan anda akan mendapatkannya.

*Pikiran dan perasaan menciptakan hidup anda*
*Apa yg anda pikirkan dan rasakan adalah DOA*
*Belajar terus, terus belajar*
*Berlatih*
*Bermanfaat*

*Salam Sekolah Sejiwa*

*_RENUNGAN UNTUK PARA SUAMI ,*



 *_RENUNGAN UNTUK PARA SUAMI ,*

      

*_🌴ZHOLIM nya seorang SUAMI terhadap ISTRI adalah DOSA BESAR_* 


"Bang, beras abis," keluhku pagi itu. 

Bang Syafiq hanya berdehem pelan.


"Berapa harga beras?"


"Satu karung tiga ratus enam puluh ribu Bang."


Bang Syafiq merogoh kantong belakang mengeluarkan uang lima puluh ribu enam lembar diantara uang berwarna merah.


"Kurangnya tambahin pakai uang simpananmu. Masih banyak, kan?"


Aku hanya tersenyum getir. Bulir-bulir kristal memaksa menyeruak. 

Kuambil uang dari bang Syafiq lalu berbalik sambil menghapus airmata yang mulai menganak sungai.


Hanya karena ketahuan sekali aku punya simpanan uang, bang Syafiq bertindak keterlaluan. 

Uang dapur diberikan seperlunya saja, 

pas dengan harga belanjaan.


Terkadang ingin kutolak uang yang ia berikan. Tapi kebutuhan mendesak, 

membuat aku terpaksa membuang ego jauh2..


Tak jarang aku menangis. Bang Syafiq bukan kekurangan uang, 

di dompetnya selalu tebal uang berwarna merah dan biru, bahkan banyak mata uang asing. 

Tapi tak menjadikanku istrinya, memiliki hal yang sama.


Masih ingat kata-katanya saat kuprotes mengenai uang belanja. 

Dengan santai ia menjawab, 

"harus ditekan pengeluaran, 

nanti kamu simpan-simpan lagi uangnya. Ngeri!"


Bang ... Bang ... apa istrimu yang dua puluh empat jam berkutat di rumah tak pantas memiliki uang simpanan untuk pegangan?


"Kan udah kubelikan semua yang kamu perlu, tas mahal, sepatu, baju, bahkan daily skincare pun lengkap. Masih kurang?" 

tanyanya suatu waktu.


Aku memilih diam, percuma berdebat. 

Aku hanya rakyat sedangkan ia rajanya. 

Seribu kalipun aku berteriak keadilan tak akan didengar oleh sang raja.


"Bang, aku minta uang buat kirim emak."


"Nih, lima ratus aja ya kirimnya."


Ia memberikan gawai (HP/Ponsel), 

Setelah selesai transaksi transfer online, 

iseng kucek nominal saldo di ATM-nya. 

Di sana masih ada ratusan juta saldo 

tapi hanya lima ratus ribu yang sanggup ia berikan ke orang tuaku.


Sambil berlalu keletakkan gawai dan menangis. 

Lain hal jika saudaranya yang datang meminjam uang. 

Ia tak segan memberikan lebih. Duh Bang ... bukankah orang tuaku orang tuamu jua?


Dalam hati kadang ingin kudoakan bang Syafiq diberi pelajaran agar tidak pelit terhadap istrinya, 

tapi tak sampai hati kulafalkan niat itu.


Beberapa hari yang lalu aku minta uang untuk membeli kado karena ada anak tetangga yang berulang tahun. 

Lagi-lagi hanya seratus ribu yang kuterima.


"Abang lagi ada proyek sama kawan nih. 

Kalo cair bisa dapat untung satu miliar Dek, nanti apapun yang Adek mau abang belikan," tukasnya.


Aku hanya berdehem pelan. 

Penyakit lain bang Syafiq cepat percaya orang lain ketimbang istri sendiri


Sore ini bang Syafiq pulang dengan muka tertunduk. Lesu.


"Kenapa Bang, kok kusut mukanya?"


"Abang ditipu Dek, raib uang kita tiga ratus juta."


"Uang kita? Uang Abang kali." 

Kali ini aku berani menjawab.


"Apa ya Dek salahku? Padahal aku sedekah, ada saudara yang susah kubantu, 

ada teman yang butuh pinjaman kukasih ...," 

ucapannya menggantung.


"Mau tahu Abang apa salahnya? Abang terlalu pelit sama istri. 

Penerima sedekah yang paling berhak itu istrimu Bang, baru saudara-saudaramu..."


"Sama aku aja Abang pelit, uang belanja Abang jatahin pas-pasan...

Setiap pergi-pergi uang di dompet cuma seratus ribu...

Abang ingat-ingat gih perlakuan Abang ke aku termasuk dzolim gak? 


"Maaf ya Bang bukan mau jadi istri durhaka, 

tapi perlu Abang tahu..

KEBAHAGIAAN ISTRI jalan lancarnya REZEKI suami." 


Akhirnya unek-unek yang kusimpan selama ini keluar.


Kutinggalkan bang Syafiq yang masih merenung di luar. 

Semoga jadi pelajaran untuknya. 

Bahwa penerima sedekah TERBAIK adalah istri, ANAK dan KELUARGA, 

dan pahala sedekah terbesar adalah ISTRI.


Rasulullah ﷺ bersabda :

“Satu dinar yang engkau belanjakan untuk perang di jalan Allah SWT dan 

satu dinar yang engkau belanjakan untuk istrimu, 

yang paling besar pahalanya ialah 

apa yang engkau berikan kepada istrimu.” 

(HR. Bukhari Muslim)


*_Wallahu A'lam Bissowab_*


*۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞*

Legitimasi Tujuan hidup sesungguh nya



Legitimasi :

Gajah Mati Meninggalkan Gading, Kita Pergi Meninggalkan Apa ?*


Jika kita tak pernah berambisi mencalonkan diri dan atau bertransaksi untuk mendapatkan sebuah jabatan, namun jabatan itu datang menghinggapi diri kita,  maka insya allah jabatan tersebut merupakan sebuah *amanah* dari Tuhan melalui pimpinan kita/orang lain. Kita wajib menerimanya dengan _innalillaahi wainna ilaihi raji'uun_.


Kenapa innalillaahi wainna ilaihi raji'uun? 

Bagaikan hidup ini, amanah pun datang dan pasti akan pergi. Kita tak bisa menampik kedatangannya shg hanya bisa jalani, nikmati dan syukuri. Kita harus mempertanggungjawabkannya di akhir masa. Mempertanggungjawabkan kepada Sang Pemberi Amanah melalui keputusan dan perbuatan kita.


Terlepas dari pertanggungjawaban kita kelak kepada Tuhan di padang mahzar, dilanjut pemberian _reward and punishment_ di kehidupan abadi, sejatinya di dunia ini telah dihadirkan para pimpinan, teman, orang lain dan masyarakat untuk menjadi *penilai* atas keputusan dan perbuatan yang telah kita lakukan selama mengemban amanah jabatan.


Kita menyebutnya *legitimasi*, yakni pengakuan dan penerimaan orang lain/masyarakat terhadap keputusan dan perbuatan (baca : sumbangsih/kontribusi/_master piece_) yang telah kita lakukan selama kita menjabat. Kita tak bisa meng-_claim_ legitimasi, krn legitimasi lahir dari pengakuan orang lain/masyarakat.


Legitimasi tidak datang dari langit, tapi musti diciptakan melalui kerja keras. Konon, hasil tak pernah mengingkari proses. 


Setiap pemimpin memiliki masa masing-masing, dan setelah mangkat dari jabatan tsb lahirlah penilaian oleh orang lain/masyarakat.


Setiap pemimpin hebat, meninggalkan legitimasi hebat. Terlepas kehebatan tsb bersifat positif atau negatif. 


Pepatah mengatakan gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang. Raja Samaratungga (Dinasti Syailendra Kerajaan Mataram Kuno di 824 M) mati meninggalkan candi Borobudur.Napoleon Bonaparte mati meninggalkan Kota Paris.


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi Kapala Stasiun, legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi KUPT Crew KA , legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi SM/M Operasi, legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi Kepala Daerah, legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Jika Anda harus pergi 5 tahun lagi dari posisi OTA, OTR, OTN, OTP, OTS, legitimasi apa yang akan Anda tinggalkan?


Mungkin kita tak bisa sehebat Raja Samaratungga dan Napoleon Bonaparte, tapi kita bisa menjadi diri sendiri dan menciptakan legitimasi melalui penciptaan satu kebaikan sekecil apa pun setiap hari untuk KAI.


Apa legitimimasi yang akan Anda tinggalkan?


*(sebuah renungan menjelang buka puasa)*

Meracuni diri sendiri

  🩺 Penyakit yang Bisa Timbul karena Menyimpan Dendam & Sakit Hati 💔 1. Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi • Dendam = stres...