๐Hikmah Pagi — 21 November 2025
Tema: _Mengatasi Su’udzon versi Psikologis Mind Management_
_Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh_
Kadang kita merasa hati cepat gelap—mudah curiga, mudah menuduh, mudah menafsiri buruk. Itulah su’udzon: bayangan negatif yang dibangun oleh pikiran sebelum fakta terbuka.
Secara psikologis, su’udzon bukan tanda hati jahat… tetapi tanda otak sedang kelelahan, emosi sedang rendah, dan pikiran butuh ditata ulang.
Berikut Mind Management versi ringan namun tepat:
1) Sadari: Pikiran Membesar-besarkan Hal yang Belum Terjadi
Otak manusia punya bias: kalau lelah, ia mengisi titik-titik kosong dengan skenario buruk.
Hikmahnya: jangan langsung percaya pada “film buruk” yang baru muncul di kepala.
2) Tahan 10 Detik, Tarik Napas, Ulangi: “Ini Hanya Pikiran, Bukan Kebenaran.”
Ini teknik grounding psikologis.
Saat pikiran negatif muncul → jeda → tarik napas → beri label: “Ini hanya pikiran, bukan fakta.”
Se-simple itu, tapi ampuh.
3) Ganti Su’udzon dengan “Husnudzon Terukur”
Bukan naรฏf, bukan polos—tetapi memilih sudut pandang yang lebih sehat:
“Ada kemungkinan baik yang belum aku lihat.”
Kalimat ini menurunkan kecemasan dan membuka pintu kejelasan.
4) Ingat: Orang Bertindak Sesuai Luka, Bukan Selalu Maksud
Dalam Mind Management, orang sering tampak “salah” karena mereka sedang membawa beban yang kita tak tahu.
Menyadari ini membuat hati lebih lapang: “Mungkin dia sedang tidak baik-baik saja.”
5) Fokus Kembali ke Dirimu
Su’udzon melemahkan energi.
Saat pikiran mulai liar, kembali pada diri:
• Apa nilai yang ingin kupegang?
• Bagaimana aku ingin bersikap?
• Mana versi diriku yang lebih tenang?
Penutup Hikmah Pagi:
Hati yang bersih bukan hati yang tak pernah gelap,
melainkan hati yang cepat kembali ke cahaya.
Dan cahaya itu hadir saat kita mengelola pikiran,
bukan saat kita menang melawan orang lain.
By www.abdulahhubai.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar