Rabu, 16 April 2025

Orang lain tidak bisa mengendalikan PIKIRAN KITA

 


*Orang lain tidak bisa mengendalikan pikiran anda*


Kita memang memiliki kendali penuh atas pikiran kita sendiri. ๐Ÿ˜Š  


Tidak ada orang lain yang bisa memaksa kita untuk berpikir atau merasa sesuatu kecuali kita mengizinkannya karena merasa bermanfaat bagi kita dan menguntungkan.


Pikiran kita memiliki kekuatan yang luar biasa, 


Kita bisa memilih untuk fokus pada hal-hal positif, membiarkan pikiran-pikiran negatif berlalu, dan membentuk realita kita sendiri melalui pikiran kita. 

Pikiran anda  mempengaruhi tindakan . 


Apa yang anda pikiran akan tersebar ke seluruh tubuh dan ter pental ke semesta alam . Semesta alam mengirim kembali ke tubuh ( istilah dalam NLP : mestakung ). 

Kesuksesan kita di gagal kan otomatis oleh alam karena Self talk negatif ( mengeluh dll ) 


Agama kita mengajarkan bersyukur . Jika syukur Allah pasti tambah 


Tapi ancaman Allah jika tidak bersyukur adalah Azab Allah sangat pedih 

Nauzubullah 


Ada kalanya memang sulit untuk mengendalikan pikiran, terutama saat menghadapi tantangan atau emosi yang kuat. ( misal : saat bulan tua )


Tapi ingat, selalu ada pilihan untuk mengubah cara kita berpikir dan merespon.  Apa yang sedang kamu pikirkan saat ini?


*Ingin tahu cara mengolah pikiran agar keluar dari masalah?*


Ikuti saluran ini

Selasa, 15 April 2025

One Day One Hadist



1. Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” [HR. Muslim No. 1009].

2. “Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

3. Seseorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT." (HR. Ibnu Majah dan Muslim).


Senin, 14 April 2025

Pintu Rezeki



 Al-Qur'an menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq) dan Dia telah menjamin rezeki untuk semua makhluk-Nya.  Namun, rezeki tidak selalu datang dengan mudah.  Ada beberapa "pintu rezeki" yang disebutkan dalam Al-Qur'an yang dapat kita usahakan untuk membuka jalan mendapatkan rezeki yang halal dan berkah.


Berikut beberapa pintu rezeki yang disebutkan dalam Al-Qur'an:


• Bertawakal kepada Allah:  "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At-Thalaq: 3)


• Berdoa:  "Dan berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan kabulkan permohonanmu." (QS. Al-Mu'min: 60)


• Berusaha:  "Dan bagi manusia ada bagiannya dari apa yang mereka usahakan." (QS. An-Najm: 39)


• Bersyukur: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)


• Bersedekah:  "Dan barangsiapa yang menafkahkan hartanya karena mencari keridhaan Allah, maka Allah akan melipatgandakan pahala baginya." (QS. Al-Baqarah: 245)


• Menikah:  "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu dapat hidup bersamanya dengan tenteram dan Dia menjadikan di antara kamu rasa kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)


• Memiliki Anak:  "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu." (QS. Al-Isra': 31)


• Menjalankan Ibadah:  "Dan carilah (rahmat) dengan jalan menunaikan shalat dan memberi zakat." (QS. Al-Baqarah: 43)


• Menghindari Dosa:  "Dan barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97)


Penting untuk diingat bahwa rezeki tidak hanya berupa harta benda, tetapi juga kesehatan, keluarga yang harmonis, dan ketenangan jiwa.  Dengan menjalankan ajaran Islam, kita dapat membuka pintu rezeki yang luas dan mendapatkan keberkahan dalam hidup.

Minggu, 13 April 2025

Tradisi dan syari at Islam



Tradisi dan syariat Islam saling berkaitan erat, namun keduanya memiliki perbedaan penting.  Syariat Islam merujuk pada hukum-hukum dan aturan-aturan yang berasal dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang mengatur berbagai aspek kehidupan umat Islam, mulai dari ibadah hingga muamalah (transaksi).  Tradisi Islam, di sisi lain, mengacu pada praktik-praktik keagamaan dan budaya yang berkembang di masyarakat Muslim dari waktu ke waktu.  Tradisi ini bisa berupa interpretasi dan penerapan syariat Islam dalam konteks budaya lokal tertentu, atau bisa juga berupa praktik-praktik yang berkembang secara independen di masyarakat Muslim.


Berikut beberapa poin penting yang membedakan keduanya:


• Sumber Hukum: Syariat Islam bersumber langsung dari Al-Quran dan Sunnah, sedangkan tradisi Islam dapat bersumber dari berbagai faktor, termasuk interpretasi ulama, kebiasaan masyarakat, dan pengaruh budaya lokal.


• Kewajiban:  Syariat Islam mengandung hukum-hukum yang bersifat wajib ditaati oleh umat Islam.  Pelanggaran terhadap syariat dapat berakibat dosa.  Tradisi Islam, meskipun penting dalam kehidupan bermasyarakat,  tidak selalu bersifat wajib.  Beberapa tradisi bisa bersifat sunnah (dianjurkan) atau bahkan hanya kebiasaan.


• Universalitas: Syariat Islam bersifat universal, berlaku bagi seluruh umat Islam di dunia.  Tradisi Islam, sebaliknya,  bervariasi antar-daerah dan budaya.  Apa yang menjadi tradisi di satu tempat belum tentu menjadi tradisi di tempat lain.


• Keluwesan: Syariat Islam memiliki prinsip-prinsip dasar yang tetap, namun penerapannya bisa fleksibel dan disesuaikan dengan konteks zaman dan tempat.  Tradisi Islam juga dapat mengalami perubahan dan perkembangan seiring berjalannya waktu.


Hubungan antara Tradisi dan Syariat Islam:


Tradisi Islam seringkali merupakan manifestasi dari pemahaman dan penerapan syariat Islam dalam konteks lokal.  Namun, penting untuk membedakan antara tradisi yang selaras dengan syariat Islam dan tradisi yang bertentangan dengannya.  Umat Islam didorong untuk senantiasa mengkaji dan menyaring tradisi-tradisi yang ada, memastikan bahwa tradisi tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar syariat Islam.  Proses ini memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap Al-Quran, Sunnah, dan juga ilmu-ilmu agama Islam lainnya.


Contoh:


• Perayaan Maulid Nabi:  Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Muslim untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.  Perayaan ini tidak secara eksplisit disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah, tetapi dianggap sebagai tradisi yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam.


• Tradisi Perkawinan:  Tradisi perkawinan di berbagai daerah di Indonesia memiliki variasi yang cukup besar.  Meskipun demikian, semua tradisi perkawinan tersebut harus tetap berpedoman pada syariat Islam, seperti misalnya terkait dengan mahar, saksi, dan lain sebagainya.


Kesimpulannya,  syariat Islam merupakan sumber hukum utama bagi umat Islam, sedangkan tradisi Islam merupakan manifestasi dari pemahaman dan penerapan syariat tersebut dalam konteks budaya dan sejarah tertentu.  Penting bagi umat Islam untuk memahami perbedaan dan hubungan keduanya agar dapat menjalankan kehidupan keagamaan dan bermasyarakat dengan baik dan sesuai dengan ajaran Islam.

Tradisi Arab dan syariat Islam



Tradisi Arab dan syariat Islam memiliki hubungan yang kompleks dan saling memengaruhi.  Syariat Islam adalah hukum dan aturan yang berasal dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang mengatur berbagai aspek kehidupan umat Islam.  Tradisi Arab merujuk pada kebiasaan, adat istiadat, dan praktik budaya yang berkembang di masyarakat Arab sebelum dan setelah Islam.


Pengaruh Tradisi Arab pada Syariat Islam:

• Sistem Perkawinan:  Sistem perkawinan dalam Islam, seperti poligami, dipraktikkan di masyarakat Arab sebelum Islam.  Islam kemudian mengatur dan membatasi praktik poligami dengan menetapkan syarat dan aturan yang lebih ketat

• Hukum Waris:  Sistem waris dalam Islam, yang memberikan hak waris kepada perempuan,  berasal dari tradisi Arab.  Islam kemudian memperjelas dan mengatur sistem waris dengan lebih rinci


• Sistem Sosial:  Islam mengambil alih beberapa sistem sosial yang ada di masyarakat Arab, seperti sistem kekeluargaan dan kepemimpinan, dan memodifikasinya sesuai dengan nilai-nilai Islam


Contoh Tradisi Arab yang Diakui dalam Syariat Islam:

• Bekam:  Bekam adalah teknik pengobatan tradisional yang sudah dipraktikkan di masyarakat Arab sebelum Islam.  Nabi Muhammad SAW juga melakukan bekam dan menganjurkannya sebagai pengobatan.  Namun, penting untuk membedakan antara praktik bekam yang sesuai dengan syariat Islam dan yang tidak


• Puasa:  Puasa di bulan Ramadan merupakan tradisi yang sudah ada di masyarakat Arab sebelum Islam.  Islam kemudian menjadikan puasa Ramadan sebagai salah satu rukun Islam.


Contoh Tradisi Arab yang Tidak Diakui dalam Syariat Islam:

• Perbudakan:  Perbudakan merupakan praktik yang umum di masyarakat Arab sebelum Islam.  Islam kemudian menghapus perbudakan dan melarangnya.

• Minuman Keras:  Minuman keras merupakan tradisi yang dipraktikkan di masyarakat Arab sebelum Islam.  Islam kemudian melarang minuman keras.


Kesimpulan:

Tradisi Arab memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan syariat Islam.  Namun, Islam tidak menerima semua tradisi Arab secara membuta.  Islam memodifikasi dan menyesuaikan tradisi Arab dengan nilai-nilai Islam, serta menghapuskan tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam.  Penting bagi umat Islam untuk memahami hubungan antara tradisi Arab dan syariat Islam agar dapat menjalankan kehidupan keagamaan dan bermasyarakat dengan baik dan sesuai dengan ajaran Islam.

Meracuni diri sendiri

  ๐Ÿฉบ Penyakit yang Bisa Timbul karena Menyimpan Dendam & Sakit Hati ๐Ÿ’” 1. Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi • Dendam = stres...