Minggu, 02 Juni 2024

💞Kisah Rasulullah terkait Mengeluh

 Kisah Rasulullah terkait Mengeluh 


Ciri-ciri orang mengeluh adalah sulit sekali bersyukur atas Nikmat Allah. Sebenarnya kekurangan itu pun adalah Nikmat Allah. Jika kita bisa menemukan Rasa Syukur. 


Renungkan :

Betapa besar pengaruh fikiran dan Perasaan seseorang pada kehidupannya dikisahkan dalam salah satu hadist yang disampaikan oleh Ibnu Majah ra :


Suatu hari, Rasulullah SAW menjenguk seseorang yang sedang sakit demam. Beliau menghibur dan membesarkan hati orang tersebut. Beliau bersabda,”Semoga penyakitmu ini menjadi penghapus dosamu “


*Orang itu menjawab*, “Tapi ini adalah demam yang mendidih, yang jika menimpa orangtua yang sudah renta, bisa menyeretnya ke lubang kubur.”


*Mendengar keluhan orang itu*, Rasulullah SAW bersabda, *“Kalau demikian anggapanmu, maka akan begitulah jadinya.”*


Hujamkan di Hati anda agar ingat terus :

 *“Kalau demikian anggapanmu, maka akan begitulah jadinya”.*


Perhatikan lagi pesan Rasulullah SAW berikut ini :

“Barangsiapa yang *Ridha*, maka keridhaan itu untuknya. Barangsiapa *mengeluh*, maka keluhan itu akan menjadi miliknya.” (HR. at-Tirmidzi)


*“Salah satu kebahagiaan seseorang adalah keridhaannya menerima keputusan Allah.” (HR. Ahmad)*


Dalam salah satu hadist Qudsi Allah menyebutkan : *inni inda dzonni abdi bi*

….aku bergantung persangkaan hambaku. Jika seseorang banyak berprasangka buruk maka semua yang disangkakan itupun akan terjadi, demikian pula jika seseorang selalu berprasangka baik maka semua yang disangkakan itupun akan terjadi pula.  

Karena itu *hati hatilah* dengan berbagai *praduga dan persangkaan* yang muncul didalam *fikiran kita* , karena hal itu cenderung untuk menjelma jadi *kenyataan*.


Karena itu Allah mengingatkan didalam al Qur’an bahwa semua kejadian buruk yang menimpa seseorang itu sumbernya adalah dari dirinya sendiri sebagai disebutkan didalam *surat Asy syuura ayat 30*


*Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)*.


*MEMBONGKAR MENTAL BLOCKING*


Kebanyakan orang ketika ditimpa musibah atau masalah maka seluruh perhatiannya tercurah pada masalah itu. Di kepala dan hatinya yang ada hanya masalah itu, bangun tidur ingat masalah, mau mandi ingat masalah, mau makan ingat masalah, kemanapun ia pergi yang diingat hanya masalah hingga ia lupa pada Allah.


Dia tidak ingat pada Allah, kecuali sedikit sekali. Inilah yang menyebabkan mereka tidak pernah bisa keluar dari masalah yang dihadapinya itu. Semua masalah yang dihadapi akan dicopy paste kemasa depannya. Tanpa disadari mereka telah menciptakan berbagai masalah dan kesulitan bagi *masa depannya*.


*MELATIH KEMAMPUAN IMAJINASI*


Demikian penting kekuatan dan kemampuan imajinasi bagi kehidupan kita karena itu kita harus selalu mengasah dan melatih *kemampuan imajinasi* tersebut setiap saat. Kita hidup susah atau bahagia tergantung apa *imajinasi* yang dominan didalam fikiran kita. 

Kalau kita selalu membayangkan kesusahan, kebencian , keterbatasan finasial, penguasa dzolim, penyakit yang merongrong , maka semua itu *akan hadir* didalam kehidupan nyata kita . 

Tidak ada yang bisa menolong kita kecuali kita bisa keluar dari bayangan imajinasi buruk yang selalu menghantui kita itu.


Demikian pula jika kita selalu membayangkan kesuksesan, keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, kelapangan financial ( bentar lagi caer), merasa selalu dihargai, maka semua itu pun *akan hadir* dalam kehidupan kita yang nyata.  

Itu adalah sunnatullah atau hukum alam, sama seperti benda selalu jatuh kebawah, api selalu memanaskan, air selalu mengalir ketempat yang rendah, dan lain sebagainya.


Membaca Al Qur’an dengan menghayati maknanya merupakan salah satu cara untuk melatih kemampuan imajinasi kita. 

Al Qur’an bercerita tentang berbagai masalah kehidupan dunia dan kehidupan tak terbatas di alam akhirat. 

Kita harus mampu membayangkan semua yang diceritakan didalam al Qur’an itu. Dan semua itu membutuhkan kemampuan daya imajinasi.


Ketika membaca kisah para Nabi, kaum yang dilaknat Allah seperti kaum Aad, Tsamud . Luth , Fir aun dan berbagai kisah lainnya didalam Qur’an kita harus bisa membayangkan alur cerita yang dikisahkan oleh ayat ayat Qur’an itu. Ketika Qur’an bercerita tentang penciptaan langit dan bumi, kejadian siang dan malam, peredaran matahari dan bulan pada garis edarnya, hujan yang menumbuhkan berbagai macam tanaman, burung yang terbang diangkasa , maka kita harus mampu membayangkan semua itu didalam imajinasi dan fikiran kita.


Ketika Qur’an bercerita tentang peristiwa Qiamat kubro, tatkala langit terbelah, ribuan meteor dan asteroid berjatuhan menghujam bumi, ketika gelombang tsunami setinggi gunung menghantam kota kota besar ditepi pantai, ketika gunung gunung memuntahkan semua isi perutnya, ketika bumi bergoncang dengan guncangan yang hebat, ketika semua gedung bertingkat hancur dan rata dengan tanah, Ketika manusia yang panik berlarian kesana kemari tak tentu arah, kita harus mampu membayangkan semua itu dengan imajinasi kita masing masing.


Ketika Al Qur’an bercerita tentang peristiwa hari kebangkitan, ketika manusia dibangkitkan dari kubur mereka masing masing, berjalan mengikuti orang yang menyeru untuk berkumpul di padang mahsyar. Ketika manusia saling berkenalan dipadang mahsyar. Ketika buku amalan diperlihatkan pada setiap orang. Ketika amal manusia ditimbang. Ketika manusia berkumpul ditepi neraka untuk menyeberang jembatan ashiroth. Ketika orang yang kafir dihalau berbondong bondong memasuki neraka jahanam. Ketia para penghuni neraka menjerit pilu menahan derita. Ketika orang yang beriman dibawa rombongan demi rombongan kedalam syurga. Ketika para penghuni syurga berpesta ria merayakan kemenangannya. Maka kitapun harus mampu membayangkan semua itu dengan imajinasi kitab masing masing.


Tentu saja kemampuan imajinasi setiap orang tidak sama didalam membayangkan semua yang disebutkan didalam Qur’an itu. Orang yang berilmu tentu memiliki kemampuan imajinasi lebih tajam dan jelas. Hingga ketika membaca Qur’an kadangkala tenggelam didalam imajinasinya hingga seluruh tubuh terasa bergetar dan kadangkala menangis histeris.


Ketika mengerjakan shalat kita membaca ayat ayat dari Al Qur’an . otomatis ketika itu kita melatih imajinasi kita untuk membayangkan semua yang kita baca didalam shalat itu. Karena itu tidak heran jika kita kadangkala mendengar imam Masjidil haram menangis didalam shalatnya.


Orang yang shalat dengan benar dan khusuk sudah terbiasa membayangkan semua yang dibaca didalam shalat dengan daya imajinasinya. Karena itu mereka yang shalat dengan benar dan khusuk memiliki kemampuan imajinasi yang kuat dan jelas. Dengan kemampuan imajinasinya itu ia bisa menjalani kehidupan ini dengan aman dan nyaman didunia dan akhirat.


Mereka yang shalat dengan benar dan khusuk selalu bisa mengatasi semua masalah yang dihadapinya dengan mudah. Imajinasinya sudah terbiasa mengikuti alur ayat ayat Qur’an sehingga selalu merasa aman dan nyaman dalam menjalani kehidupan ini.


Tingkatkan mutu shalat anda dengan berusaha untuk mengerti setiap ayat yang anda baca dan ikuti semua alur cerita ayat tersebut dengan menggunakan imajinasi anda. Insya Allah anda akan memiliki daya imajinasi yang prima dan mampu mengatasi berbagai masalah dengan mudah.


Coba latih daya imajinasi anda dengan mendengar dan menghayati bacaan beberapa surat Al Qur’an dibawah ini. Coba pahami maknanya dan berusaha membayangkan maksud ayat itu dengan daya imajinasi anda.


Rumus Energi 

E=MC² 

Energi = Massa x kecepatan cahaya

ENERGI mengikut Imajinasi 

Perbaiki Imajinasi mu , maka anda memperbaiki hidupmu. 


Semoga bermanfaat 


www.akhlakulkarimahhipnoterapi.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar